Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Goa Lowo, Potensi yang Terabaikan

Kompas.com - 07/01/2016, 15:11 WIB
KOMPAS.com - Siang itu, suasana desa tampak sepi. Tak banyak terlihat orang lalu-lalang melewati jalan utama desa. Umumnya pintu rumah-rumah warga dalam keadaan tertutup.

Hanya satu atau dua orang yang terlihat duduk-duduk santai di depan rumahnya. Suasana siang yang gerah itu mungkin membuat sebagian warga desa lebih memilih untuk beristirahat siang.

Entah dari mana asalnya, tiba-tiba muncul seseorang mengikuti saya dari belakang. Saya sempat kaget saat melihat wajah orang ini. Sepintas mirip wajah almarhum Cak Gombloh, penyanyi legendaris asal Kota Surabaya yang kondang dengan lagu “Kebyar-kebyar” nya itu.

Kami bertegur sapa dan saling bersalaman. Ia pun memperkenalkan diri dengan nama Nizar (65 tahun).

“Masih ada hubungan keluarga dengan Gombloh, Pak?” tanya saya setengah bercanda.

“Banyak pengunjung gua mengira saya ini masih saudaranya Gombloh loh, Dik!” balasnya sambil tersenyum.

Menurut pengakuan Pak Nizar, ia sama sekali tak punya hubungan darah alias bersaudara dengan penyanyi bersuara merdu itu. Wajahnya kebetulan saja mirip almarhum Gombloh yang sudah lama tiada.

Tanpa banyak bertanya, Pak Nizar kemudian menuntun saya menuju mulut goa. Saat masuk beberapa langkah, hidung saya mulai mencium bau khas dari dalam gua. Bau yang ditimbulkan oleh kotoran kelelawar.

Saya semakin penasaran saja dan ingin melihat lebih jauh lagi seisi goa itu. Sementara Pak Nizar mengikuti persis di belakang saya.

“Hati-hati jalannya Sik, jangan sampai terperosok,” nasehatnya pada saya saat masuk ke dalam ruang gua.

Goa Lowo sebenarnya tak begitu dalam. Tak lebih dari 50 meter panjang lorongnya. Ada satu lubang lagi di sisi sebelah kiri gua utama.

Sayangnya flash kamera mungil saya tak sanggup menerangi bagian atas ruangan dalam gua, rumah bagi ribuan kelelawar banyak bertengger di sana.

Mungkin karena menjadi sarang bagi ribuan kelelawar sehingga orang menamakan gua itu sebagai “Goa Lowo” atau dalam Bahasa Indonesia dinamakan “Goa Kelelawar”.

Semakin masuk ke dalam goa, bau khas kotoran kelelawar semakin tajam saja. Suara berisik kelelawar juga semakin santer terdengar.

Sebagian kelelawar mulai beterbangan dan berhamburan keluar meninggalkan ruangan dalam goa setelah mengetahui kedatangan kami.

Baca kisah selengkapnya di Kompasiana: "Gua Lowo, Potensi yang Terabaikan"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com