Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilihan Mulia Penjaga Warisan Budaya Negeri Ini

Kompas.com - 14/01/2016, 11:46 WIB
KISAH ini bercerita tentang pilihan para pelaku seni tradisi Jawa Barat. Pilihan untuk tetap setia tanpa pamrih.

”Haaah!!!”

Saat iringan musik ketuk tilu dari pengeras suara berkekuatan 3.000 watt itu usai dibunyikan, Rawing (63), warga Cicadas, Kabupaten Subang, Jawa Barat, setengah berteriak melepas penat. Dengan cepat, dia mengambil segelas air kemasan. Segel plastik dirobeknya.

Namun, dia tidak meminum airnya. Rawing memilih mengguyur wajah ketimbang membasahi tenggorokannya. Bersama suhu udara hingga 31 derajat celcius, matahari di atas langit Subang galak menyengat wajahnya.

Siang itu, Rawing kembali tampil bersama kelompoknya, Tresna Wangi, dalam Festival Sisingaan dan Banjidoran di Desa Sukamelang, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, yang digelar Kementerian Pariwisata, 29 November lalu.

Sebelum acara dimulai, sebanyak 10 kelompok peserta festival harus melakukan helaran (arak-arakan). Helaran menjadi semacam undangan bagi masyarakat untuk menyaksikan sisingaan.

Sisingaan adalah salah satu seni pertunjukan rakyat Jawa Barat menggotong tandu berbentuk badan singa. Saat ini ada sekitar 200 kelompok sisingaan di Subang dan sekitarnya. Satu kelompok diperkuat 40 personel.

Setelah sejam berkeliling kampung, Rawing tak punya waktu banyak saat tiba di arena utama Lapangan Bola Sukamelang. Perut yang keroncongan minta diisi tak dihiraukan.

Akan tetapi, kekuatan tangan Rawing dan tiga rekannya tak kehilangan tenaga saat melempar patung singa dinaiki anak kecil berbobot total 25 kilogram ke udara. Otot kakinya masih kuat menahan beban, membuat boneka singa tetap berwibawa.

”Rasanya seperti menarik becak, tapi lebih menyenangkan,” kata Rawing.

Rawing tidak sedang bergurau. Menjadi seniman sisingaan sejak 20 tahun lalu, dia juga penarik becak. Setiap kayuhan pedal becak jadi tumpuan hidup keluarganya saat tak ada pertunjukan sisingaan. Hanya mendapatkan kurang dari Rp 1 juta setiap bulan dari sisingaan jelas jauh dari cukup.

”Mayoritas penari sisingaan hidupnya seperti saya. Kalau bukan tukang becak, biasanya buruh tani atau tukang ojek,” ucapnya.

Seniman tari dari Institut Seni Budaya Indonesia, Mas Nanu Munajar, mengatakan, hanya cinta yang membuat mereka terus berkarya. Ungkapan gagah di panggung tapi kesulitan di kehidupan nyata masih membelit mereka. Padahal, banyak di antara mereka adalah generasi terakhir penjaga warisan tradisi di dunia ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

Travel Update
Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Travel Tips
Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Travel Update
 Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Travel Update
Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Jalan Jalan
Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Travel Tips
Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Travel Update
Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Travel Update
Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Travel Update
Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Travel Update
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Travel Update
Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com