Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkah GMT, Pengunjung Museum Tanjung Pandan Meningkat

Kompas.com - 10/03/2016, 20:19 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

TANJUNG PANDAN, KOMPAS.com - Momen gerhana matahari total (GMT) di Belitung, Bangka Belitung, Rabu (9/3/2016), membuat kunjungan wisatawan ke Museum Tanjung Pandan meningkat.

"Momen GMT di Belitung kemarin ini, kunjungan wisatawan ke Museum Tanjung Pandan meningkat enam kali lipat. Biasanya sehari cuma 50-60," kata Kepala Unit Pengelola Teknis Unit Pengelola Teknis Dinas (UPTD) Taman Satwa dan Museum Kabupaten Belitung, Alex Suryadi kepada KompasTravel di Belitung di sela-sela acara Dwidayatour Media Trip - Gerhana Matahari Total Belitung, Kamis (10/3/2016).

(BACA: Melancong ke Rumah Ahok di Belitung Timur)

Berdasarkan data statistik kunjungan wisatawan, Alex mengatakan, Museum Tanjungpandan pada Senin (7/3/2016) dan Selasa (8/3/2016) telah dikunjungi hingga 150 wisatawan. Puncak kunjungan wisatawan tertinggi adalah setelah gerhana matahari total terjadi.

"Hari Rabu kemarin kita kedatangan hampir 390 orang. Kunjungan wisatawan lebih banyak wisatawan domestik dan mancanegara. Persentase wisatawan lokalnya hanya sedikit," ungkapnya.

(BACA: Turis Asing Heran, Belitung Indah tetapi Sepi Wisatawan)

Museum Tanjung Pandan dan Taman Satwa terletak di Jalan Melati no 41, Kelurahan Air Saga, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.

Museum Tanjung Pandan memiliki koleksi artefak mulai dari mangkok, guci, batuan-baruan, keris kerajaan, dan aneka koleksi lain.

Untuk dapat masuk ke dalam museum,  pengunjung akan dikenakan tiket masuk seharga Rp 2.000. Museum Tanjung Pandan buka mulai pukul 08.00 - 17.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com