Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inikah Lokasi Chinatown Borobudur?

Kompas.com - 15/04/2016, 19:14 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Rencana pemerintah pusat membangun Chinatown di dekat Candi Borobudur telah menjadi perbincangan hangat masyarakat, terutama masyarakat di sekitar cagar budaya dunia itu.

Masyarakat masih bertanya-tanya di mana kawasan tersebut akan dibangun dan dikembangkan. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Edy Susanto membenarkan bahwa Kementerian Pariwisata akan membangun Chinatown guna meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Candi Borobudur.

(Baca: Chinatown Akan Berdiri Dekat Borobudur Tahun Depan)

Hanya saja, kata Edi, kawasan tersebut kemungkinan akan dibangun di wilayah Kota Magelang bukan di Kabupaten Magelang yang notabene sebagai letak Candi Borobudur berdiri. Edi mengaku kepastian tersebut sebagaimana dipaparkan oleh Tim Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas, Kementerian Pariwisata RI, dalam Rapat Koordinasi (rakor) Pengembangan 10 Destinasi Prioritas di Jakarta, 13 April 2016 lalu.

"Tim percepatan menyebut kalau Chinatown akan dibangun di Kota Magelang bukan di Kabupaten Magelang," kata Edi, ditemui di kantornya, Jumat (15/4/2016).

Ditanya terkait alasan pemilihan Kota Magelang sebagai lokasi Chinatown, Edi mengaku tidak mengetahui secara pasti. Hal tersebut sudah menjadi kewenangan pemerintah pusat.

"Memang masyarakat ada yang sudah bertanya-tanya tentang Chinatown itu, tapi kami belum tahu konsepnya seperti apa. Kami juga meminta pemerintah untuk segera memberikan informasi yang benar dan akurat terkait hal itu kepada masyarakat," kata Edi.

Edi menyakinkan bahwa pemerintah Kabupaten Magelang telah memberikan masukan kepada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman yang saat ini tengan membahas pra peraturan presiden (perpres) tentang Badan Otorita Pariwisata (BOP) Borobudur.

"Pak Bupati (Zaenal Arifin) sendiri yang memberikan masukan bahwa dalam perpres itu harus mengutamakan kepentingan masyarakat Kabupaten Magelang. Mereka harus dilibatkan dalam pengembangan pariwisata Candi Borobudur sehingga mereka juga menikmati hasilnya," papar dia.

Senada dengannya, Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Agung Trijaya, mengungkapkan kawasan Chinatown akan dibangun di wilayah Kota Magelang bukan Kabupaten Magelang.

"Ya, pemerintah akan membangun Chinatown, tapi di Kota Magelang, silakan konfirmasi ke Walikota Magelang," kata Agung dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat siang.

Agung juga mengatakan Pemerintah Kabupaten Magelang sejauh ini telah memberikan masukan kepada tim yang sedang membahas pra perpres, masukan itu terkait keterlibatan Kabupaten Magelang terutama di sekitar Candi Borobudur yang harus diprioritaskan.

Seperti diberitakan Menteri Pariwisata Arief Yahya berencana akan membangun Chinatown dekat dengan Candi Borobudur guna meningkatkan tingkat kunjungan dan masa kunjungan wisatawan mancanegara di kawasan candi Buddha terbesar di dunia itu.

"Saat ini, sedang ada investor yang membuka Chinatown di dekat Borobudur. Tahun 2017 akan selesai," kata Arief, di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com