Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 4 Alasan Perempuan Memilih Profesi Jadi Pilot

Kompas.com - 21/04/2016, 22:07 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Profesi pilot lazimnya digeluti oleh laki-laki. Namun seiring waktu perempuan Indonesia pun mulai tertarik menggeluti profesi tersebut.

Indonesia memiliki beberapa pilot perempuan handal, bahkan di antaranya telah menjadi kapten penerbangan. Monika Anggraeni, salah satu kapten pilot yang bekerja di AirAsia Indonesia kepada KompasTravel di Denpasar pada Kamis (21/4/2016), mengatakan bahwa hingga September 2015 lalu jumlah kapten pilot perempuan Indonesia ada delapan orang.

Beberapa rekan sejawatnya tersebar di berbagai maskapai penerbangan seperti Sriwijaya Air, AirAsia, dan beberapa penerbangan lainnya. Ia memprediksi profesi pilot lama kelamaan akan menjadi profesi yang tak asing bagi perempuan. Sebab, lanjutnya, semakin banyaknya perempuan yang berminat mengenyam pendidikan pilot.

Di jenjang Commercial Pilot License (CPL) sendiri, Indonesia telah memiliki 55 pilot perempuan. Para perayaan Hari Kartini seperti saat ini, ia mengatakan berbagai sekolah penerbangan yang memiliki pelajar perempuan mengadakan acara kumpul bersama.

Selain itu para senior maupun yang masih menempuh pendidikan kerap dipertemukan dalam satu grup diskusi penerbang perempuan.

Ia sempat berbagi pengalaman kepada KompasTravel mengenai 4 alasan paling kuat seorang perempuan ingin menjadi pilot. Empat alasan ini berdasarkan pengalamannya sejak sebelum terjun ke dunia pilot dan cerita-cerita dari rekan sejawatnya.

1. Motivasi dan dukungan keluarga

Menurutnya poin pertama tersebut merupakan bagian paling penting dalam perjalanan kariernya. Sempat bersekolah di luar disiplin ilmu pilot, sang ayah yang merupakan teknisi Angkatan Udara pada masanya, terus memotivasinya untuk masuk dunia penerbangan.

"Ayah dulu di Angkatan Udara, jadi dia selalu menceritakan apa-apa yang menjadi ketertarikannya terhadap pilot," ujar Monika kepada KompasTravel setelah mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, dalam acara "Kartini Flight" yang diadakan AirAsia dalam rangka perayaan Hari Kartini, Kamis (21/4/2016).

Selain ayahnya, ibu dan anggota keluarga lainnya pun turut memberi restu kepadanya untuk berkarier di dunia penerbangan. Inilah awal yang membuatnya mulai melirik profesi pilot.

2. Tantangan

Profesi yang satu ini memang belum lazim bagi perempuan pada saat ini. Jumlahnya masih terpaut jauh dari jumlah pilot laki-laki. Namun, itulah yang membuat Monika semakin tertantang.

Ia mengatakan bekerja di profesi yang didominasi laki-laki, harus memiliki mental dan usaha yang lebih besar dua hingga tiga kali lipat dari biasanya.

"Sebenarnya sama aja semuanya dari regulasi sistem kebijakan antara laki-laki dan perempuan, makanya terdorong kenapa perempuan masih belum banyak," ujar Monika.

3. Ketertarikan pada hal yang tidak biasa bagi perempuan

Adanya dorongan untuk menggeluti sesuatu yang tak lazin bagi perempuan menjadi salah satu hal yang membuat Monika mulai tertarik ke dunia penerbangan. Sehingga ia mulai mencoba menekuni profesi pilot. Ia mengaku sebuah kebanggaan bisa menjadi kapten pilot perempuan yang masih terbatas jumlahnya.

4. Passion yang kuat

"Ketika sudah mencoba dan ternyata suka dan mau menekuninya terus itulah passion," ujar Monika.

Dirinya yang pada awalnya tidak berniat menjadi pilot, ternyata sangat menikmati perkerjaan tersebut. Ia menuturkan dengan memiliki passion di bidang penerbangan, akan semakin nyaman saat menekuni profesi pilot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com