SAMBOJA, KOMPAS.com - Berwisata dan berinteraksi dengan orangutan mungkin merupakan pengalaman tersendiri. Binatang yang memiliki DNA 97,6 persen mirip manusia tersebut dapat kita temui di kebun binatang, suaka margasatwa, juga kawasan hutan konservasi.
Berinteraksi langsung dengan binatang memang tidak bisa dianggap mudah atau sepele. Karena orangutan sendiri merupakan binatang yang berasal dari alam liar, sehingga memerlukan trik tertentu agar aman berinteraksi secara langsung.
Dokter hewan sekaligus Project Director Borneo Orangutan Survival (BOS) Samboja Lestari, Dr. Agus Irwanto memberikan tips-tipsnya bagi wisatawan yang ingin berinteraksi dengan orangutan, baik di kebun binatang, hingga di tempat konservasi.
Namun, tips ini hanya berlaku bagi orangutan yang terbiasa melihat manusia bukan yang berada di alam liarnya atau hutan belantara. Berikut KompasTravel merangkumnya:
1. Medical Checkup dan masker
Salah satu kemiripan manusia dengan orangutan ialah sistem imun atau antibody terhadap penyakit. Beberapa penyakit yang lazim di derita orangutan seperti demam berdarah dapat diatasi oleh imun atau antibody milik mereka.
Namun, beberapa penyakit bawaan manusia dari lingkungan atau kehidupan manusia yang tidak sehat, tidak dapat diatasi, mengendap bahkan menimbulkan kematian. Diantaranya seperti TBC, hepatitis, herves, HIV Aids, dan yang lainnya.
Oleh karena itu, siapa pun manusia yang ingin berinteraksi langung wajib medical check-up berbagai penyakit yang berbahaya di antaranya HIV aids, TBC, Hapatitis, Herpes, Tifus, dan DBD. Setelah itu, juga masih diwajibkan memakai masker saat bertemu orangutan.
“Orangutan bisa membaca perangai kita sih. Kalau kita niat buruk atau kasar megangnya mereka akan berontak,” ujar Agus.
Memegang orangutan layaknya seperti memegang anak-anak manusia, jika lembut maka mereka akan senang, tapi sebaliknya jika kasar akan berontak. Menyentuh bagian-bagian tertentu yang sensitif terhadap perilaku juga dapat memicu kemarahan mereka, seperti mata, alat kelamin, dan yang sensitif lainnya sama seperti manusia.
3. Jaga Barang-barang
Menjaga barang-barang anda, minimalisir membawa barang-barang ketika berinteraksi dengan orangutan. Taruh lah barang-barang yang tidak terlalu diperlukan, karena jika sudah direbut oleh orangutan akan sulit mengambilnya, atau berisiko rusak.
Orangutan memiliki sifat penasaran yang tinggi atau ketertarikan terhadap sesuatu yang dianggap aneh, terlebih pada usaia remaja seperti manusia. Beberapa barang yang kerap direbut ialah seperti tas, topi, botol minum, handphone, hingga kamera.
4. Waspada dan pintar membaca kondisi mereka
Orangutan juga memiliki perasaan takut, marah, kesal, hingga sedih seperti manusia. Hanya yang membedakan mereka tidak bisa menyampaikannya kepada manusia, yang harus dilakukan wisatawan ialah membaca tanda-tandanya.
Agus mengatakan kepada KompasTravel, beberapa tandanya seperti bulu-bulu di tubuhnya berdiri yang menandakan ia merasa terganggu, bisa kesal, ataupun takut. Selain itu teriak-teriak dan “jahil” yang menunjukan ketertarikan, atau teriak sambil menyerang yang menunjukan ketidaksukaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.