Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kejadian Turbulensi Etihad, Selalu Gunakan Sabuk Pengaman di Dalam Pesawat

Kompas.com - 06/05/2016, 16:53 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Moda transportasi apa pun yang digunakan tetap beresiko mengalami kecelakaan akibat hal-hal yang terduga. Tak terkecuali dengan pesawat terbang yang mengalami turbulensi akibat badai, mendekati daerah pegunungan, dan terkena jet stream.

Namun selalu ada cara untuk mengurangi resiko terguncang akibat turbulensi. Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo menekankan bahwa penggunaan sabuk pengaman (seat belt) adalah hal yang utama dalam menggunakan moda transportasi pesawat.

"Kalau saya terbang selama ini, kalau tidak ke toilet selalu pasang seat belt. Turbulensi selalu bisa terjadi kapan saja. Kalau kita pake seat belt saat terjadi guncangan, kita akan tertahan di kursi," kata Dudi saat dihubungi KompasTravel, Jumat (6/5/2016) sore.

Dudi memberi contoh saat pesawat yang ia tumpangi mengalami anjlok hingga mencapai 2.000 kaki. Saat itu, ia serta penumpang lain masih menggunakan sabuk pengamanan dan tak mengalami cidera.

"Sulitnya adalah kalau pesawat sudah terbang, banyak penumpang yang membuka seat belt. Biasanya pramugari tetap menyarankan tetap pakai seat belt. Ikuti saja instruksinya," jelasnya.

Dudi juga menyarankan kepada penumpang pesawat terbang agar selalu menggunakan sabuk pengaman walaupun sedang tidur. Hal itu berfungsi untuk mencegah terbentur bagian pesawat jika terjadi guncangan mendadak saat tidur.

"Supaya nyaman, seat belt-nya bisa disesuaikan kekencangannya. Itu meminimalisasi resiko cedera. Turbulensi itu gak bisa diprediksi," ungkap Dudi.

Kasus penumpang yang cedera akibat turbulensi adalah ketika pesawat Etihad Airways dengan nomor penerbangan EY 474 dengan rute Abu Dhabi-Jakarta mengalami turbulensi kemarin, Rabu (4/5/2016). 

Etihad menyebut 31 penumpang dan awak kabin terluka akibat turbulensi yang terjadi 45 menit sebelum mendarat di Bandara Soekarno-Hatta tersebut.

Penumpang yang sebagian besar jemaah umrah saat itu baru selesai makan dan banyak yang akan melakukan shalat maupun pergi ke toilet. Kebanyakan dari mereka sedang tidak mengenakan sabuk pengaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com