Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Royal Delft, Pembuat Keramik Biru yang Tersisa

Kompas.com - 12/05/2016, 14:52 WIB
Roderick Adrian Mozes

Penulis

DELFT, KOMPAS.com - Saat KompasTravel terbang bersama maskapai KLM milik Belanda, kami diputarkan video prosedur keselamatan selama berada di dalam pesawat.

Menariknya video tersebut dibuat dari foto timelapse yang dibuat secara detil setiap pergerakannya. Berikut videonya:

Siapa menyangka, KompasTravel berkesempatan berkunjung ke tempat video tersebut dibuat, Royal Delft.

Laporan fotografer KompasTravel, Roderick Adrian Mozes dari Delft, Kamis (5/5/2016), menyebutkan Royal Delft adalah sebuah pabrik yang membuat keramik biru yang pada masa lampau menjadi koleksi keluarga kaya raya.

KOMPAS.COM/RODERICK ADRIAN MOZES Seorang artis melukis permukaaan keramik biru sebelum di proses untuk dibakar, di pabrik pembuat keramik biru, Royal Delft, di Delft, Belanda, Selasa (9/5/2016). Pabrik ini merupakan satu-satunya pabrik pembuat keramik biru yang tersisa di Delft, Belanda.

Berdiri sejak 1653, Royal Delft menjadi satu-satunya pabrik pembuatan keramik biru yang tersisa di Delft.

Pada mulanya ada puluhan pabrik yang membuat keramik biru, hanya saja karena dianggap sudah ketinggalan zaman, satu per satu pabrik pembuat keramik biru tutup.

KOMPAS.COM/RODERICK ADRIAN MOZES Artis melukis permukaaan keramik biru sebelum di proses untuk dibakar, di pabrik pembuat keramik biru, Royal Delft, di Delft, Belanda, Selasa (9/5/2016). Pabrik ini merupakan satu-satunya pabrik pembuat keramik biru yang tersisa di Delft, Belanda.

"Belanda mulai mengenal keramik biru dari bangsa Tiongkok yang membawa kerajinannya menggunakan kapal untuk diperdagangkan. Keramik biru kemudian populer di kalangan orang kaya dan mulai dikoleksi. Sehingga pada masa itu ada banyak pembuat keramik biru. Hanya saja Royal Delft yang masih bisa bertahan hingga sekarang," kata pemandu wisata kami.

Selama di sana kami disuguhkan video bagaimana sebuah keramik biru dibuat, mulai dari membuat cetakan, desain lukisan hingga proses pembakaran yang menggunakan suhu sekitar 1200 derajat celcius.

KOMPAS.COM/RODERICK ADRIAN MOZES Pengunjung melihat koleksi keramik biru di di pabrik pembuat keramik biru, Royal Delft, di Delft, Belanda, Selasa (9/5/2016). Pabrik ini merupakan satu-satunya pabrik pembuat keramik biru yang tersisa di Delft, Belanda.
Setelah itu KompasTravel diajak untuk mengunjungi "dapur" tempat keramik-keramik di cetak, dikeringkan lalu dibakar.

Masih mempertahankan pembuatan keramik secara tradisional dan dilukis dengan tangan, menjadikan Royal Delft salah satu tujuan wisata yang sayang untuk dilewatkan.

Berada di kawasan Rotterdamseweg 196, Royal Delft bisa ditempuh sekitar 5 menit menggunakan kendaraan atau 15 hingga 20 menit dengan berjalan kaki.

KOMPAS.COM/RODERICK ADRIAN MOZES Pekerja menunjukkan cetakan keramik biru yang belum dilukis dan dibakar, di pabrik pembuat keramik biru, Royal Delft, di Delft, Belanda, Selasa (9/5/2016). Pabrik ini merupakan satu-satunya pabrik pembuat keramik biru yang tersisa di Delft, Belanda.
Buka sejak pukul 09.00 hingga 17.00, pengunjung dewasa bisa masuk dengan membayar tiket sebesar 12,50 Euro atau sekitar Rp 190.000, sedangkan untuk anak-anak usia 13-18 tahun harus membayar separuhnya dan bagi anak di bawah 12 tahun gratis.

Tiket masuk akan lebih murah jika Anda datang secara rombongan (min. 20 orang) karena hanya dikenakan biaya 9,50 Euro atau sekitar Rp 144.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com