Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Pariwisata Papua Barat Terkendala

Kompas.com - 20/09/2016, 21:32 WIB

JAYAPURA, KOMPAS - Papua Barat memiliki dua kawasan wisata strategis, yaitu Manokwari dan Sorong Raya. Namun, hanya kawasan Sorong Raya, terutama Raja Ampat, yang terus berkembang.

Pengembangan kawasan lainnya terkendala minimnya kesadaran pemangku kebijakan untuk mengembangkan sarana infrastruktur dan membuka akses transportasi yang memadai.

Kawasan Manokwari meliputi Kabupaten Manokwari, Pegunungan Arfak, Teluk Wondama, hingga Kaimana. Adapun kawasan Sorong Raya meliputi wilayah Sorong, Tambrauw, hingga Raja Ampat.

Kepala Dinas Pariwisata Papua Barat Edi Sumawarto saat dihubungi dari Jayapura, Senin (19/9/2016), mengatakan, meningkatnya kawasan wisata bahari di Sorong Raya karena tingginya kesadaran pemerintah daerah setempat mengembangkan infrastruktur seperti penginapan serta akses transportasi laut dan udara.

”Pada tahun 2007, jumlah kunjungan wisatawan ke Raja Ampat hanya 900 orang. Hingga akhir tahun 2014, jumlah kunjungan wisatawan telah meningkat hingga (menjadi) 40.000 orang. Faktor keberhasilan ini karena inisiatif pemda dan warga yang ingin mengembangkan sektor pariwisata,” kata Edi.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Destinasi wisata Pianemo di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Kamis (5/5/2016). Untuk melihat panorama bahari ini, wisatawan harus menaiki 320 anak tangga, sebelum akhirnya rasa capek terbayar begitu melihat keindahan Pianemo dari atas bukit.
Pengembangan kawasan wisata di Manokwari dan sekitarnya, ujarnya, masih terkendala karena belum ada kebijakan pemda setempat untuk meningkatkan sarana infrastruktur dan membuka akses transportasi.

Penginapan

Edi mencontohkan Kabupaten Pegunungan Arfak yang memiliki potensi wisata kampung tradisional Suku Arfak, penangkaran kupu-kupu jenis langka, dan panorama alam yang cocok untuk wisata petualangan alam. Namun, sayang, belum ada penginapan yang memadai di sana.

Teluk Wondama juga memiliki kawasan wisata yang sangat potensial, yakni Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Namun, tempat penginapan di sana hanya berada di pusat kota di Wasior.

”Hingga akhir tahun lalu, sebanyak 60.000 orang mengunjungi Manokwari. Akan tetapi, 70 persen dari 60.000 orang itu bukanlah wisatawan. Mereka hanya terlibat dalam aktivitas kerja dan bisnis,” kata Edi.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan di Piaynemo Homestay, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Kamis (5/5/2016).
Dia menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemda di kawasan wisata Manokwari untuk menutupi segala kekurangan itu. Pihaknya bersama Balai Taman Nasional Teluk Cenderawasih akan menyiapkan program wisata. Promosi destinasi wisata juga terus ditingkatkan.

Charles Toto, salah satu pegiat bisnis pemandu wisata di Papua dan Papua Barat berpendapat, pemerintah tak perlu membangun infrastruktur yang berstandar tinggi untuk wisatawan.

”Pemerintah hanya perlu rumah tradisional milik warga yang layak bagi wisatawan seperti di kawasan wisata Desa Wae Rebo di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur,” katanya.

Ia menilai, promosi destinasi wisata Papua Barat melalui pameran, di dalam maupun luar negeri, tidak efektif mendatangkan wisatawan.

KOMPAS.com / YOHANES KURNIA IRAWAN Ratusan masyarakat Tionghoa di Pontianak tumpah ruah untuk mengikuti festival Bakcang dan Tradisi Mandi Peh Cun di Sungai Kapuas, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (9/6/2016). Tradisi turun temurun ini dimeriahkan dengan acara mandi bersama keluarga hingga perang air.
Di Kalimantan Barat, Pemerintah Kota Pontianak, sejak 2014, berupaya menghidupkan wisata Sungai Kapuas dengan menata kawasan di sekitarnya, yakni kawasan wisata Tugu Khatulistiwa.

Pembangunannya menggandeng investor swasta dengan nilai investasi Rp 180 miliar. Progres penataan kawasan itu sudah 20 persen dan ditargetkan selesai paling lama 2019. (flo/esa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com