BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Saat Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyanyikan lagu "Bento", sejumlah gajah goyang kepala. Aksi tersebut membuat pengunjung Festival Way Kambas di Pusat Konservasi Gajah (PKG) langsung mengabadikan momen tersebut.
Pawang yang ada di atas gajah sesekali mengetok-ngetok kepala gajah seolah ingin mengendalikan atraksi di luar kendali. Meski demikian, gajah tetap asyik menggoyangkan kepala dan melingkarkan belalai pada dua gadingnya.
Salah satu mahot gajah di TNWK Subaka, Jumat (11/11/2016), mengatakan untuk bisa menguasai satu atraksi biasanya gajah membutuhkan waktu sekitar tiga bulan.
"Itu tergantung tingkat kecerdasan individu gajahnya, minimal lima atraksi yang dikuasai oleh gajah," katanya.
"Tuntutan wisatawan lokal lebih menginginkan melihat gajah melakukan atraksi dan menunggang gajah untuk menjelajah areal PKG TNWK Lampung Timur," kata Kepala Balai TNWK Lampung Timur, Subakir.
Festival Way Kambas kali ini merupakan kegiatan yang ke-16. Sebelumnya sempat terhenti tiga tahun karena adanya aturan yang melarang eksploitasi gajah.
Adapun rangkaian festival tersebut berlangsung selama tiga hari yakni 11-13 November 2016. Selain menampilkan atraksi gajah kegiatan lainnya adalah kuliner khas Lampung, maraton bersama gajah sepanjang 10 kilometer dan Tapis Carnival.
Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim mengajak seluruh masyarakat datang ke Way Kambas. "Ayok bapak ibu datang ke Lampung Timur, bangkitkan kembali kejayaan wisata Way Kambas," tuturnya.
Di akhir acara seekor gajah mengibarkan bendera tertanda Festival Way Kambas dimulai lalu dilanjutkan dengan mengalungkan rangkaian bunga kepada tamu kehormatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.