Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kopi Digiling Bukan Digunting"

Kompas.com - 19/12/2016, 08:06 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar “Forum Peningkatan Kreativitas & Akses Permodalan Industri Kopi Lokal” di Gedung Wanita Paramitha Kencana Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (17/12/2016) dengan tema "Kopi Digiling Bukan Digunting".

Selain diskusi, acara yang digelar di Gedung Wanita Banyuwangi tersebut juga digelar nonton film dokumenter ‘Aroma of Heaven", lomba kreativitas seduh kopi manual dan uji cita rasa kopi nusantara.

Wakil Kepala Bekraf, Riky Pesik saat membuka kegiatan itu mengatakan acara tersebut digelar untuk memberikan nilai tambah terhadap kopi lokal sehingga biji kopi Indonesia bukan hanya dikenal oleh pasar lokal tapi juga internasional.

(BACA: JK: Kalau Mau Kopi Asli Datang ke Banyuwangi)

"Saat ini kalau kita jual biji kopi per kilonya 100 ribu lalu di-branding pihak luar dan dijual kembali menjadi 250 ribu per kilogram. Padahal kopi bisa bernilai lebih tinggi dan memberi manfaat besar bagi masyarakat dengan sedikit kreativitas dari pelaku usahanya seperti brand atau packaging produk yang menarik dan mengikuti selera pasar," ujar Riky.

Sementara itu Daroe Handojo, salah satu praktisi kopi dari Jakarta kepada KompasTravel menjelaskan dalam acara tersebut juga digelar Kompetisi Kreativitas Seduh Kopi Manual.

KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat membukan Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (5/11/2016).
"Barista dituntut untuk membuat kopi kurang dari 10 menit. Kompetisi bukan tentang kesempurnaan, tapi bagaimana barista mengatasi masalah dan harus bisa mengatasinya," kata Daroe.

Ia mengatakan salah satu peserta yang menjadi juara memanfaatkan botol plastik dan mengubahnya menjadi alat seduh V60 dan dia menyelesaikannya dalam waktu 3 menit 54 detik.

"Saya tidak menyangka barista yang ada di Banyuwangi mempunyai kemampuan yang luar biasa dan tahun 2017 lomba ini akan digelar kembali tentunya dengan meningkatkan grade yang lebih tinggi lagi," kata Daroe.

Ia menekankan, seorang barista harus bisa menyajikan kopi sesuai dengan selera pemesannya, untuk itu barista harus menanyakan kopi seperti apa yang diinginkan oleh pemesannya.

"Makanya sebelum bikin kopi, barista harus bertanya, konsumen ingin kopi yang bagaimana. Kalau konsumen punya sakit lambung dan minta kopi yang nggak berasa asam, ya berarti saat menyeduh, suhunya harus dinaikkan. Kopi yang enak itu adalah kopi sesuai dengan selera,” jelas pemilik Kopi Boutique Jakarta ini.

KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (5/11/2016).
Terkait perkembangan kopi asli Banyuwangi, Daroe mengatakan prospeknya sangat bagus karena mempunyai keunikan dari rasa dan tempat tumbuhnya juga beda-beda, sehingga berpengaruh di rasa.

"Saya sudah merasakan kopi Ijen, Raung, Gombengsari dan Kemiren. Kalau menurut saya tinggal bermain di teknik sangrai. Tidak harus dark bisa saja medium. Saran saya, sebelum coba kopi lain, cobalah terus mengeksplor kopi lokal terlebih dahulu. Dan yang perlu diingat kopi itu digiling bukan digunting," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com