Kilas Daerah Purwakarta

Museum Apa yang Paling Nyaman? Coba ke Bale Panyawangan Purwakarta!

Kompas.com - 06/03/2017, 16:12 WIB

PURWAKARTA, KOMPAS.com – Selamat datang, wilujeng sumping! Sapaan ramah semacam itulah yang akan menyambut pengunjung ketika tiba di Bale Panyawangan Diorama Nusantara, Purwakarta. Dengan penuh senyum, para penjaga museum menyapa santun pengunjung.

Sapaan ramah itu diiringi dengan ucapan selamat datang pada layar besar tak jauh dari pintu masuknya. Layar tersebut menampilkan video tentang Nusantara diiringi lagu Nasional, "Tanah Airku".

Anda, para penggemar wisata museum, mungkin jarang sekali menemukan sambutan sehangat itu di museum-museum di Indonesia, terutama dalam memperlakukan pengunjungnya. Kenyamanan berkunjung menjadi modal utama pengunjung untuk lebih tertarik lagi untuk menyaksikan beragam koleksi di tempat itu.

Seperti di Bale Panyawangan Diorama Nusantara ini, kali pertama menginjakkan kaki di ruang pertama, hal pertama yang menarik perhatian adalah masa prasejarah. Di ruangan ini cara terbentuknya benua dan Kepulauan Nusantara, sebaran manusia purba di Indonesia, hingga zaman Dinosaurus digambarkan lugas.

Petualangan pun semakin seru, ketika pengunjung diajak ke masa kehidupan di dalam gua. Sesuai temanya, desain interior ruangan tersebut dibentuk seperti gua berwarna putih dengan ornamen khas yang cantik.

RENI SUSANTI/KOMPAS.com Hal pertama yang menarik perhatian di Bale Panyawangan Diorama Purwakarta adalah masa prasejarah. Di ruangan ini cara terbentuknya benua dan Kepulauan Nusantara, sebaran manusia purba di Indonesia, hingga zaman Dinosaurus digambarkan lugas.
Di gua ini, pengunjung akan diajak menelusuri kehidupan manusia prasejarah sebagai seniman, alat tulang dan tanduk, hingga kehidupan di zaman Megalitikum.

Selepas itu, pengunjung diajak menyelami masa kerajaan Nusantara yang dimulai dari kisah kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia. Di ruangan ini pengunjung akan melihat replika patung Gajah Mada yang berdiri gagah.

Ruangan ini menceritakan awal munculnya institusi kerajaan dan kehidupannya. Dimulai dari kisah Kutai Kartanegara, Tarumanagara, Malaya, Sriwijaya, Panai, dan Pagaruyung, Mataram Kuno, Singasari, Majapahit, Sunda, hingga Bali-Gelgel.

Setelah itu, pengunjung disuguhkan beragam sejarah Kerajaan Islam atau proses Islamisasi di Indonesia. Ada beberapa kerajaan yang dikisahkan dalam masa ini, antara lain Samudera Pasai, Kesultanan Aceh Darussalam, Kesultanan di Riau, Jambi, Palembang, Demak, Pajang-Mataram, Cirebon, Banten, Sulawesi, Banjar Kutanegara Pontianak, Indonesia Timur, hingga Mataram.

Tak jauh dari tempat tersebut, terdapat juga cerita Wali Songo. Nuansa ruangan dibuat gelap. Suasana pun kembali berubah ketika memasuki masa pelayaran hingga terbentuknya VOC. Di sini diceritakan cara-cara Eropa menemukan Asia Tenggara, penjelajahan Portugis, titik awal kolonialisme hingga sistem perdagangan VOC.

RENI SUSANTI/KOMPAS.com Pengunjung museum Bale Panyawangan Diorama Purwakarta akan disuguhkan beragam sejarah Kerajaan Islam atau proses Islamisasi di Indonesia, mulai zaman kerajaan Samudera Pasai, Kesultanan Aceh Darussalam, Kesultanan di Riau, Jambi, Palembang, Demak, Pajang-Mataram, Cirebon, dan banyak lagi.
Untuk mendaparkan roh masa itu, pengelola museum memasang perahu besar dan jejeran miniatur perahu. Miniatur tersusun rapi dan indah dan mengantarkan pengunjung pada gambaran akulturasi budaya serta bahari nusantara.

Semua kisah tersebut disampaikan secara digital. Apalagi ketika memasuki bagian Nusantara, berbagai peralatan digital bisa dicoba. Pengunjung hanya perlu berdiri di depan touch screen, maka berbagai informasi yang dibutuhkan tentang Nusantara akan keluar.

Sama halnya dengan Bale Panyawangan Diorama Tatar Sunda, museum ini dibuat sangat ramah anak. Meski bahasan dalam museum tersebut serius, namun penyampaiannya sangat mudah dengan berbagai interior yang mendukung.

"Museum ini sama sekali tidak membosankan. Saya yakin akan disukai banyak pengunjung termasuk anak-anak. Museum ini menyenangkan,” ujar Menteri Pariwisata, Arief Yahya, beberapa waktu lalu.

Saat ini, museum tersebut belum dibuka untuk umum. Pemerintah Kabupaten Purwakarta berencana membuka secara resmi Maret 2017 ini.

RENI SUSANTI/KONTRIBUTOR PURWAKARTA


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com