Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Turis Indonesia Ditinggal Pesawat Akibat "Overbooked"

Kompas.com - 05/05/2017, 16:07 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa overbooked penerbangan menimpa seorang penumpang maskapai penerbangan Etihad Airways, Jessica Lohanda, beberapa waktu lalu. Ia tak bisa melanjutkan penerbangan dari Abu Dhabi menuju Jakarta lantaran pesawat yang ditumpanginya overbooked pada 30 April lalu meskipun telah melakukan check-in sembilan jam sebelum terbang.

"Di penerbangan pertama untuk Amsterdam-Abu Dhabi (EY 078) saya masih bisa memilih kursi, tetapi di penerbangan keduanya Abu Dhabi-Jakarta dikatakan bahwa saya tidak bisa memilih kursi jadi diharapkan untuk pasrah pada pilihan dari airlines saja. Saya tidak ada masalah dengan itu karena saya pergi sendiri juga," kata Jessica kepada KompasTravel, Rabu (3/5/2017).

BACA: Overbooking dan Beragam Alasan Anda Bisa Kehilangan Kursi di Pesawat

Pukul 19.25 waktu Amsterdam, Jessica menuju area konter check in. Ia pergi untuk menitipkan bagasi dan menunjukkan boarding pass yang telah dikirim melalui email kepada petugas agar bisa dicetak.

"Lalu dia mencetak satu boarding pass yang ia pegang untuk saya. Ia berkata 'saya hanya cetak tiket Amsterdam-Abu Dhabi saja karena QR code yang di email hanya berlaku di Abu Dhabi saja.' Dengan kalimat ini, pengertian saya adalah boarding pass untuk connecting flight (EY 472) tidak perlu dicetak karena saya sudah punya dalam format digital," ungkap Jessica.

Jessica lalu pergi untuk menitipkan bagasi di konter check in dan menerima tanda klaim bagasi. Ia kemudian memastikan tanda klaim bagasinya sesuai dengan tujuannya yakni Jakarta.

"Flight EY 078 berjalan lancar dan mendarat di Abu Dhabi dengan aman. Setelah tiba, saya langsung menuju meja pelayanan pelanggan Etihad di Gate 33 untuk memastikan QR Code saya seperti disarankan petugas Etihad di Amsterdam bisa berjalan lancar," jelasnya.

BACA: Bagaimana Jika Anda Tak Aktifkan Airplane Mode Saat Naik Pesawat?

Setelah menunjukkan lembaran boarding pass dan paspor kepada staf Etihad, Jessica terkejut. Petugas pelayanan Etihad Airways mengatakan pada Jessica bahwa dirinya belum melakukan check in.

"Saya terkejut ketika petugas mengatakan pada saya bahwa saya belum check in dan QR code bukan boarding pass untuk flight EY 472 dan itu adalah boarding pass hanya untuk penerbangan bernomor EY 078," jelasnya.

Jessica bertanya apakah dirinya bisa melakukan check in secara fisik dan mencetak boarding pass. Menurut Jessica, petugas tak bisa memenuhi permintaanya lantaran penerbangan Abu Dhabi - Jakarta merupakan penerbangan yang padat dan status Jessica belum terdaftar sebagai penumpang.

"Jadi dia meminta saya untuk menunggu sampai satu jam sebelum penerbangan untuk melihat apakah dia bisa memasukkan saya ke dalam penerbangan. Saya gemetar karena menahan air mata, tidak yakin bagaimana saya bisa terbang kembali ke Indonesia, sementara pada saat bersamaan mencoba memproses apa yang baru saja dia (petugas) katakan kepada saya," katanya.

BACA: United Airlines dan 8 Maskapai Terburuk di Dunia

Jessica kembali ke meja layanan pelanggan untuk bertanya ihwal statusnya. Pegawai di meja layanan yang ia datangi berbeda.

"Jadi saya menjelaskan semuanya dari nol, dan dia memanggil kru kabin untuk mengeceknya. Setelah memeriksa, staf memberi saya tanggapan yang sama bahwa penerbangan itu padat dan semua kursi diambil dan ada empat jatah kursi yang diperbaiki saat ini, sehingga status saya tergantung pada kursi tersebut," ungkap Jessica.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com