Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Kisah Tragis G-30S/PKI di Museum AH Nasution

Kompas.com - 29/09/2017, 19:04 WIB
WIENDA PUTRI NOVIANTY

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ade Irma Suryani Nasution adalah gadis berusia lima tahun yang menjadi salah satu korban tragedi penggerebekan rumah Alm Jenderal Abdul Haris Nasution di Jalan Teuku Umar No 40, Menteng.

Beberapa peluru yang dilepaskan oleh pasukan Tjakrabirawa menembus punggung kecil Ade Irma yang menamengi ayahnya. Ade Irma Suryani Nasution merupakan putri bungsu dari Jenderal besar AH Nasution.

Kisah ini bisa Anda telusuri di Museum AH Nasution yang berlokasi di bekas rumah sang Jenderal. Di sini, Anda bisa melihat beberapa barang peninggalan Ade Irma.

Lukisan-lukisan Ade Irma menghiasi salah satu kamar di Museum AH Nasution. Foto Ade Irma bersama Lettu Pierre Andreas Tendean terbingkai rapi di atas potongan puisi, untuk mengenang tragedi terbunuhnya Ade Irma.

 

Foto Ade Irma bersama  Lettu Andreas Pierre dibingkaian rapi di Museum DR. A.H Nasution, Jakarta, Selasa (26/9/2017)KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty Foto Ade Irma bersama Lettu Andreas Pierre dibingkaian rapi di Museum DR. A.H Nasution, Jakarta, Selasa (26/9/2017)

Puisi untuk mengenang Ade Irma Suryani Nasution di Museum DR. A.H Nasution, Jakarta, Selasa (26/9/2017)KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty Puisi untuk mengenang Ade Irma Suryani Nasution di Museum DR. A.H Nasution, Jakarta, Selasa (26/9/2017)

Selain barang-barang peninggalan, diorama kejadian juga melengkapi kronologi penyerangan yang terjadi di rumah AH Nasution. Mulai dari diorama penyerangan AH Nasution di kamar tidurnya, penodongan senjata kepada Ibu Nas, penangkapan Lettu Pierre Tendean oleh pasukan Tjakrabirawa, hingga diorama AH Nasution yang mencoba kabur dari kejaran pasukan Tjakrabirawa dengan melompati tembok.

Lubang–lubang hasil tembakan peluru yang masih lengkap menghiasi kamar tidur AH Nasution tak pelak membuat bulu kuduk berdiri.

 

Diorama penyerbuan DR. A.H Nasution di kamarnya dapat dilihat di Museum DR. A. H Nasution, Jakarta, Selasa (26/9/2017)KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty Diorama penyerbuan DR. A.H Nasution di kamarnya dapat dilihat di Museum DR. A. H Nasution, Jakarta, Selasa (26/9/2017)

Peristiwa yang terjadi pada malam 1 Oktober 1965 itu merenggut banyak nyawa. Dari rumah tersebut, selain Ade Irma, nyawa Pierre Tendean pun tak tertolong. Pierre yang waktu itu diketahui sedang berisitirahat di ruang tamu kediaman AH Nasution menjadi target dari penggerebekan oleh pasukan Tjakrabirawa.

Pasukan Tjakrabirawa yang mengira Lettu Tendean sebagai AH Nasution langsung menculik Pierre, dan membawanya ke area Lubang Buaya bersama keenam perwira tinggi TNI lainnya. Mereka akhirnya dibunuh dan dimasukkan ke dalam sumur, yang kini dikenal sebagai Lubang Buaya.

Kini rumah yang menjadi saksi bisu peristiwa penggerebekan AH Nasution telah menjadi prasasti hidup yang diresmikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono pada hari 3 Desember 2008. Tepat di hari kelahiran Jenderal AH Nasution sendiri. Museum ini buka setiap hari kecuali Senin dari pukul 08:00 hingga 16:00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com