Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sama-Sama Dingin, Apa Beda Daging Sapi Impor Beku dan Sejuk?

Kompas.com - 19/10/2017, 06:45 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

 JAKARTA, KOMPAS.com - Daging sapi impor umumnya sampai ke Indonesia dalam dua keadaan, yakni beku dan sejuk. Sebenarnya keduanya sama-sama mengalami proses pendinginan, namun tentu ada bedanya.

"Chilled beef (daging sejuk) itu disedot udaranya (vacuum), maka dari itu protein masih dapat terus mengalami proses kembang karena ada enzim di dalamnya," kata Executive Chef dari The Westin Jakarta, Daniel Kusser saat ditemui di Restoran Seasonal Tastes, Senin (16/10/2017).

Daging beku atau frozen, menurut Kusser, akan mematikan enzim sehingga protein tak lagi dapat mengalami proses kembang.

(BACA: Marble pada Daging Sapi, Apakah Itu?)

Situs Grass Land Beef dari Amerika Serikat menuliskan jika daging beku sesungguhnya bukanlah daging segar. Namun beda hal dengan daging sejuk.

Proses bungkus kedap udara kemudian pendinginan selama 10-28 hari dibutuhkan untuk menjaga daging tetap segar.

Pemasok daging sapi berkualitas tinggi dari Australia ke Indonesia, Stockyard menyebutkan butuh waktu maksimal dua hingga tiga bulan agar daging sapi sejuk dari pertama disembelih, dibungkus, didinginkan, dikirim dan kemudian sampai ke Indonesia.

Selama proses yang membutuhkan waktu lama tersebut, menurut Kusser, daging sejuk tetap konsisten dalam soal ukuran dan kualitas. Oleh karena itu ia lebih memilih daging sapi sejuk ketimbang daging sapi beku dari Australia. Meski harga daging sapi sejuk tentu lebih mahal dari yang beku. 

Daging sejuk bahkan dapat bertahan hingga tiga bulan sejak di tangan konsumen. "Namun jika terlampau lama tidak dimasak, proses kembang daging akan terlalu pesat. Membuat daging jadi bertekstur kering karena menyerap air," katanya.

Kusser menambahkan, yang terbaik adalah langsung mengolah daging sejuk. Penyimpanan daging sejuk yang disarankan adalah 3-5 derajat celcius. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com