Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sekadar untuk Bawa Barang, Ini Fungsi Noken di Papua

Kompas.com - 19/10/2017, 16:17 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

WAISAI, KOMPAS.com - Bagi masyarakat Papua, tas atau yang biasa disebut noken nampaknya bukan hanya sekadar alat untuk membawa barang. Lebih dari itu, noken memiliki nilai budaya yang terus diwariskan leluhur.

Ketua Komunitas Mamak Noken Raja Ampat, Yeni mengatakan noken di Papua ada lebih dari satu jenis. Noken Wamena yang terbuat dari akar, akan berbeda dengan noken di Raja Ampat. Karena warisan leluhurnya pun berbeda.

(BACA: Asyiknya Membuat Noken di Pulau Sauwandarek Raja Ampat)

"Noken itu warisan, jadi merupakan budaya yang harus dilestarikan. Fungsinya tak hanya untuk bawa barang, tapi sampai penyambutan tamu dan yang lain," kata Yeni yang biasa disapa kaka Yuni.

Noken Raja Ampat terbuat dari ilalang liar, yang hanya tumbuh di beberapa rawa pulau saja. Seperti rawa di Pianemo.

(BACA: Noken, Oleh-oleh Khas Papua Favorit Turis)

Noken khas Raja Ampat tersebut, punya beberapa desain yang berbeda, tergantung fungsinya. Seperti untuk penyambutan raja, terdapat mahkota empat di atasnya, sebagai penutup tas atau noken. Sedangkan untuk rakyat biasa, berbentuk kotak biasa.

"Noken ini sebenarnya sudah tidak perlu dikenalkan lagi, karena sudah merupakan budaya. Tapi memang dulu hanya sekadar pengisi waktu luang, jadi hanya satu-dua saja ditemukan wisatawan, padahal ini amat bernilai," ungkap Yuni.

Mamak-mamak yang tergabung dalam komunitas Mamak Noken belajar membuat beragam kerajinan dari bahan dedaunan, terutama noken di Kampung Sauwingrai, Raja Ampat, Papua Barat.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Mamak-mamak yang tergabung dalam komunitas Mamak Noken belajar membuat beragam kerajinan dari bahan dedaunan, terutama noken di Kampung Sauwingrai, Raja Ampat, Papua Barat.
Ia mejelaskan, dahulu noken sangat berguna fungsinya, mulai membawa barang, tempat-tempat menyimpan barang di rumah, hingga simbol penyambutan saat ada tamu adat.

Menurutnya, di Raja Ampat ini semua bahan membuat noken sebenarnya sudah ada dari mulai ilalang, pelepah sagu, daun tikar, dan kulit kayu. Namun, pewarnaan motif-motif yang baik, pemasaran, dan banyak lainnya mereka masih bingung.

Oleh karena itu, ia rasa butuh orang yang bisa menjembatani itu. Memberikan semangat, memberikan penyuluhan, hingga menyambungkan masyarakat pada wisatawan sebagai pasar, dan pemerintah sebagai pendukung.

"Saya hanya ingin, kampung ini bukan hanya bisa dilihat lautnya, tapi juga ada masyarakat yang di dalamnya berbudaya, dan menghasilkan kreativitas," tutup Yeni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com