Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manta Sandy, "Rest Area" Khusus Manta di Raja Ampat

Kompas.com - 23/10/2017, 22:04 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

WAISAI, KOMPAS.com - Keanekaragaman hayati yang sangat tinggi di Raja Ampat, Papua Barat, membuat tempat ini menjadi tempat tinggal bagi ribuan hewan laut. Tak terkecuali hewan laut yang langka nan memesona, yaitu pari manta.

Hewan dengan daya jelajah ratusan kilometer ini memang kerap sulit ditemui, bahkan hanya pada waktu-waktu tertentu. Sedangkan di Raja Ampat, Anda bisa menemuinya hampir setiap bulan. Walaupun ada musim tertentu di mana pari manta tersebut banyak berkumpul.

Salah satu tempat berkumpul mereka ialah spot Manta Sandy. Salah satu spot favorit tempat "nongkrong" pari manta ini memang berpasir alias sandy.

Baca juga : Berapa Minimum Biaya Diving untuk Pemula di Raja Ampat?

Di sinilah pari manta biasa singgah saat menjelajah, makan, bahkan sampai mencuci diri atau mandi. Mungkin dalam dunia kita, tempat inilah rest area-nya sang hewan karismatik tersebut.

"Pos Manta Sandy ini biasa terdapat pola arus yang unik, menyebabkan plankton ada si sana. Nah manta itu bisa 'membaca' pola arus tersebut," jelas Nikka selaku staf Conservation International (CI) kepada KompasTravel, saat acara Festival Bahari Raja Ampat 2017, Jumat (20/10/2017).

Seekor manta jensi oceanic manta di spot Manta Sandy, Kepulauan Raja Ampat, tertangkap kamera petugas Conservation International (CI) Indonesia.Dokumentasi Conservation International (CI) Indonesia Seekor manta jensi oceanic manta di spot Manta Sandy, Kepulauan Raja Ampat, tertangkap kamera petugas Conservation International (CI) Indonesia.
Pada waktu tertentu pari manta tersebut naik ke permukaan laut dan membuka mulutnya lebar-lebar untuk memakan plankton. Selain itu terkadang mereka ke dasar laut, berkumpul di salah satu bumis (formasi karang yang menyerupai bukit kecil). 

Tingkah laku pari manta yang tak kalah unik ialah ketika mereka mandi di Manta Sandy. Mereka akan diam dan mulai didekati ikan-ikan kecil yang membersihkannya selama 10-30 menit.

Baca juga : Di Mana Lokasi Menyelam untuk Pemula di Raja Ampat?

Dengan keistimewaannya itulah, Manta Sandy menjadi salah satu titik penyelaman terpadat di Raja Ampat. Ironisnya hampir setiap hari terjadi pelaporan dari masyarakat dan pelaku wisata atas pelanggaran yang terjadi.

"Yang sering terjadi itu overload wisatawan yang menyelam, mengabaikan jarak aman bertemu pari manta, sampai memegang pari manta, juga speedboat yang masuk zona inti. Selebihnya yang sering seperti diver menginjak karang," ungkap Harun, salah satu kader Pos Manta Sandy, saat didatangi KompasTravel di Manta Sandy, Kamis (19/10/2017).

Wisatwan asing sedang menunggu giliran melihat pari manta di pos jaga Manta Sandy, Kamis (19/10/2017). Di sini ada pembatasan kuota wisatawan dan kapal yang bersandar untuk melihat manta, demi menjaga kelangsungan hidup hewan tersebut.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Wisatwan asing sedang menunggu giliran melihat pari manta di pos jaga Manta Sandy, Kamis (19/10/2017). Di sini ada pembatasan kuota wisatawan dan kapal yang bersandar untuk melihat manta, demi menjaga kelangsungan hidup hewan tersebut.
Penerapan pos Manta Sandy

Semenjak Juni 2017, pos Manta Sandy resmi dikelola oleh Kelompok Kerja (Pokja) Manta. Pokja ini berisikan kelompok kolektif sukarela dari masyarakat kampung sekitar, NGO, pemerintah daerah, yang masyarakat peduli terhadap konservasi pari manta.

"Mereka disebut Kader Manta, tugasnya menerapkan Prosedur Operasional Standar dan juga
menginformasikan semua hal yang perlu diketahui mengenai beberapa Code of Conduct yang telah disepakati," kata Nikka.

Baca juga : Sampah Bisa Ditukar Jadi Suvenir di Festival Raja Ampat 2017

Dengan diresmikannya pos Manta Sandy di Festival Bahari Raja Ampat 2017, ke depannya peraturan wisatawan untuk melihat pari manta akan semakin ketat. Hal tersebut demi melindungi hewan langka yang hadir di kawasan Raja Ampat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com