Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tikus, Sang Penyelamat Nyawa di Kamboja!

Kompas.com - 10/11/2017, 07:12 WIB

KOMPAS.com - Siem Reap merupakan kota populer sebagai pintu gerbang ke kawasan Angkor, yang menjadi tujuan utama wisatawan dunia. Sama halnya dengan saya dan kedua teman saya, Welah dan Julia. Kami mengunjungi "The city of Temples" yang mempunyai lebih dari 1000 kuil ini pada awal bulan Agustus lalu.

Kami datang melalui Poipet, kota perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Setiba di pusat transportasi utama antara kota Siem Reap-Bangkok ini, kami melihat cukup banyak pengemis jalanan. Beberapa diantaranya tanpa kaki.

Menurut Bong Cheni, sopir sekaligus guide yang menjemput kami, para pengemis tersebut adalah korban "landmines" atau ranjau darat yang masih banyak berserakan di tanah Kamboja. Katanya, untuk mengidentifikasi area ranjau, mereka menggunakan jasa tikus. Hah!?

Kuil Angkor Wat di Kamboja.NOVA DIEN Kuil Angkor Wat di Kamboja.
Bong Cheni pun bercerita panjang. Setelah perang konflik rezim Khmer Roughe (Khmer Merah) tahun 1970, masih banyak ditemukan ranjau yang tersisa hingga sekarang. Ribuan orang yang kebanyakan adalah penduduk, terluka dan terbunuh setiap tahun karenanya.

(Baca juga : Berencana ke Angkor Wat? Perhatikan Aturan Baru Ini...)

Tiap bulan terdapat sekitar 300 sampai 700 orang diamputasi karena terinjak ranjau. Pada tahun 2012 ada lebih dari 4000 korban ranjau.

Film garapan Angelina Jolie berjudul "First They Killed My Father" bermain di ingatan saya. Saat Loung, seorang anak perempuan berusia 5 tahun dilatih paksa untuk memasang ranjau ketika perang sipil di Kamboja.

Kuil Angkor Wat di Kamboja.NOVA DIEN Kuil Angkor Wat di Kamboja.
Lanjut Bong Cheni, di beberapa tempat dekat Seam Reap, terdapat pusat pelatihan tikus-tikus pemburu ranjau. Tikus-tikus ini dilatih untuk mencium TNT, serbuk bahan peledak dinamit. Kenapa tikus, bukan orang atau anjing?

Orang dengan detektor logam tidak hanya mempertaruhkan nyawa mereka namun akan membutuhkan waktu lebih lama yaitu sampai 5 hari untuk menemukan ranjau.

(Baca juga : Berencana ke Angkor Wat? Perhatikan Aturan Baru Ini...)

Anjing yang juga bisa dilatih, namun lebih mahal dan sulit kondisikan, karena berat tubuh yang bisa mengancam nyawa mereka. Karenanya, mereka menggantikannya dengan tikus.

Kuil Angkor Wat di Kamboja.NOVA DIEN Kuil Angkor Wat di Kamboja.
Tubuh tikus lebih ringan dan kecil dengan penciuman tajam, akan lebih ‘aman’ untuk mengidentifikasikan titik ranjau yang terkubur di bawah tanah.

Cambodian Mine Action Center bekerja sama dengan organisasi non-profit asal Belgia bernama APOPO mengimpor tikus raksasa Gambia dari Tanzania, Afrika Timur. Tikus-tikus ini memiliki penglihatan buruk, namun indra penciuman luar biasa tajam, sehingga dapat menemukan bahan peledak dengan cepat.

Bong Cheni menunjuk ke arah sebuah bangunan yang kami lewati. "Itu adalah gedung Mine Detection Rats Museum. Di sana tercatat hampir 20.000 orang terbunuh sejak tahun 1979," katanya

Kuil Angkor Wat di Kamboja.NOVA DIEN Kuil Angkor Wat di Kamboja.
Setelah dua jam perjalanan darat dari Poipet, kami tiba di Siem Reap. Kota pusat turis di Kamboja ini sangat sederhana dibanding dengan Phnom Phen, ibu kota negara bekas jajahan Perancis (1863 sampai 1953).

Bong Cheni menurunkan kami di lobi hotel dengan kisah tikus-nya yang belum selesai. "Saya lanjutkan ceritanya besok!" katanya.

Angkor Wat

Tepat jam empat subuh, kami dijemput Bong Cheni. Agenda hari ini adalah untuk mengunjungi kawasan kuil Angkor. Dengan membayar sewa transportasi seharga total Rp 600.000, Bong Cheni berjanji akan mengantar kami keliling kuil, sejak matahari terbit hingga terbenam.

Kuil Angkor Wat di Kamboja.NOVA DIEN Kuil Angkor Wat di Kamboja.
Luas kawasan Angkor adalah 400 kilometer persegi atau setara dengan kota Palembang. Pasti puas!

Tiket masuk ke kawasan Angkor cukup mahal, yaitu 37 dollar AS untuk sehari, 62 dollar AS untuk tiga hari dan 72 dollar AS untuk tiket seminggu per orang.

Kami hanya membeli tiket harian. Uniknya, tiket berlatar belakang Kuil Angkor ini tercetak foto kami masing-masing, yang bisa kami bawa pulang sebagai "tanda mata".

Beberapa kuil terkenal yang sempat kami datangi adalah Angkor Wat, Phnom Bakheng, Angkor Thom, Bayon, Ta Prohm dan Ta Keo.

Kuil Phnom Bakheng di Kamboja.NOVA DIEN Kuil Phnom Bakheng di Kamboja.
Angkor Wat adalah kuil keagamaan terbesar di dunia, dengan volume batu yang setara dengan piramid Cheops di Mesir. Situs Warisan Dunia UNESCO yang berisi sisa-sisa peradaban Khmer Merah yang megah ini, diilhami oleh agama Hindu pada abad ke-12.

Menara simetris kuil Angkor tercetak pada bendera Kekaisaran Kamboja modern yang merupakan satu-satunya bendera bergambar gedung di dunia (kemudian diikuti oleh bendera Afghanistan).

Diciptakan oleh Raja Suryavarman II, Angkor Wat dibangun selama 30 tahun dan masih terpelihara dengan baik hingga saat ini.

Selama lebih dari 500 tahun kuil ini merupakan pusat kerajaan Khmer Merah dan sekarang adalah jantung spiritual negara Kamboja. Ada lebih dari dua juta pengunjung ke situs Angkor setiap tahunnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com