Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tikus, Sang Penyelamat Nyawa di Kamboja!

Kompas.com - 10/11/2017, 07:12 WIB

Hiburan Malam  

Tina, seorang teman asal Indonesia yang menetap di Siem Reap selama 2 tahun mengajak kami untuk merasakan kehidupan malam ala-Kamboja. Ia mengantar kami ke Pub Street, pusat hiburan malam di Siem Reap.

Di sini terdapat pasar seni yang menjual jajanan, makanan dan pusat perbelanjaan pakaian lokal. Kami sempat dibelikan Tina beragam atasan, bawahan dan syal bergaris merah tua-putih. Menurutnya, corak tersebut adalah gaya Khmer yang menjadi pakaian khas Kamboja.

Selain Angkor Wat, kota dengan arsitektur bergaya kolonial Perancis ini juga menawarkan situs destinasi lainnya, museum, pertunjukan tari dan budaya tradisional Apsara dan French Old Quarter, yaitu daerah yang kental dengan bangunan bergaya Perancis.

Tak heran, banyak restoran Perancis di sini lengkap dengan pelayan lokal yang fasih berbahasa Perancis.

Ada perasaan lega melihat penduduk yang seakan telah terbebas dari belenggu komunis Khmer Merah. Cerita Bong Cheni soal tikus yang berujung pada kisah panjang rezim Khmer Merah, terbayang dibenak saya.

Kekuasaan Khmer Merah yang melarang warganya untuk menerima pengaruh negara asing, seperti menggunakan obat dari luar negeri saat sakit, bekerja untuk pemerintah, menjadi biksu, sampai belajar menjadi pintar.

Pembunuhan massal sebanyak sepertiga atau dua juta penduduk Kamboja dibunuh oleh Khmer Merah, yang kebanyakan adalah para biksu, keluarga pekerja profesional, guru dan pelajar serta orang berkaca mata.

Makanan di Kamboja.NOVA DIEN Makanan di Kamboja.
Doktrin Khmer Rouge melarang adanya agama apa pun di Kamboja, sekaligus melarang penduduknya untuk berpendidikan tinggi, apalagi menerima kemajuan dari pengaruh negara asing ke dalam kehidupan warganya.

Tak diragukan lagi, Kamboja memang adalah negara sarat sejarah, namun sangat indah dengan penduduknya yang baik dan ramah, seperti Bong Cheni.

Meskipun trauma konflik masa lalu masih tersisa, namun pengalaman selama di Siem Reap, memberi kami pelajaran yang berharga, selain tentang kemanusiaan, juga mengenai seekor tikus, sang penyelamat nyawa.

Rekomendasi Penginapan

Kami memilih penginapan berdasarkan area dan keunikan hotel, termasuk layanan serta sentuhan lokal kota, untuk dapat merasakan pengalaman yang berbeda. Ada dua pilihan area yang menjadi tempat terbaik untuk penginapan.

Kuil Ta Prohm di Kamboja.NOVA DIEN Kuil Ta Prohm di Kamboja.
Yang pertama adalah daerah Central Park, yang merupakan jantung kota Siem Reap. Kami memilih Victoria Angkor Resort & Spa yaitu resor bintang lima yang berada tepat di depan Royal Park.

Saya suka arsitektur kolonial Prancis resor ini dan berdekatan dengan lokasi kuil Angkor Wat. Silakan kunjungi www.victoriaangkorhotel.com.

Area kedua adalah di Phum Wat Damnak yaitu lokasi Rambutan Resort. Area ini adalah daerah perumahan yang tenang, namun sangat dekat dengan pusat keramaian seperti Pasar Seni, Pub Street, restoran, bar dan, tentu saja pusat perbelanjaan. Silakan kunjungi www.rambutanresortsr.com

Tips

1. ATM di Siem Reap kebanyakan mengeluarkan uang dollar AS karena mata uang yang digunakan di sana selain mata uang Riel juga menggunakan dollar AS.

Kuil Bayon di KambojaNOVA DIEN Kuil Bayon di Kamboja
2. Karena udara yang cukup panas dan lembab, jangan lupa membawa sunscreen, topi dan tisu basah saat mengunjungi Kawasan Angkor.

3. Disarankan untuk menyewa mobil dibandingkan tuk-tuk untuk berkeliling Kawasan Angkor, karena jarak antar kuil yang berjauhan.

4. Biasanya penginapan di Siem Reap akan menyediakan sarapan pagi untuk wisatawan yang berangkat subuh ke Kawasan Angkor. Namun, jangan membawa bekal ke dalam kuil, karena di sana banyak monyet agresif yang akan menarik langsung dari tangan Anda.

5. Jika berani, cobalah makanan populer Kamboja yaitu kebab tarantula!

6. Kunjungi Kamboja pada bulan November karena di sana ada Bonn Om Teuk atau festival air dan balapan perahu. (NOVA DIEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com