Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Perbedaan Ayam Geprek di Yogyakarta dan Jakarta, Apa Saja?

Kompas.com - 10/01/2018, 12:00 WIB
WIENDA PUTRI NOVIANTY

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comAyam geprek kini menjadi hidangan yang kekinian. Digemari semua kalangan mulai dari muda hingga tua. Walaupun identik dengan hidangan yang cukup pedas tetapi penggemar ayam geprek tak kunjung surut.

Dari namanya ayam geprek, tentu sudah terbayang di kepala Anda bahwa ayam yang satu ini akan digeprek hingga hancur kemudian dicampur dengan ulekan. Jika di Jakarta ayam geprek identik dengan lelehan keju di atasnya, ayam geprek di Yogyakarta dihidangkan dengan kuah tongseng sebagai pendamping.

Penasaran perbedaan apa lagi yang dihadirkan ayam geprek Jakarta dan ayam geprek Yogyakarta? Berikut simak 4 keunikan ayam geprek Yogyakarta :

1. Berbagai pilihan sambal

Ayam geprek di Jakarta hanya dihidangkan dengan satu jenis sambal yaitu sambal bawang. Berbeda dengan ayam geprek di Yogyakarta yang diberikan beberapa varian sambal sesuai selera.

(Baca juga : Tak Hanya Pedas, Ayam Geprek Hits ini Gunakan Macam-macam Sambal)

Anda mulai sambal bawang, sambal tomat dan terasi. Cabainya pun bisa Anda ambil dan pilh sendiri sesuai selera Anda.

Ayam Geprek Ibu Nanik di Jalan Wulung Lor, Desa Papringan, Kecamatan Depok, Daerah Istimewa Yogyakarta.WWW.DOYANKULINER.COM Ayam Geprek Ibu Nanik di Jalan Wulung Lor, Desa Papringan, Kecamatan Depok, Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Bertempat di warung tenda

Ayam geprek di Yogyakarta ditempatkan di warung-warung tenda yang berdiri di pinggir jalan. Benbentuk sederhana, namun masalh rasa tak usah diragukan.

(Baca juga : Mencari Ayam Geprek di Yogyakarta, Ini Tempatnya...)

Biasanya Anda bisa menemukan berbagai macam warung ayam geprek di Jalan Wulung, Cokroaminoto, Yogyakarta.

Proses penyajian Ayam Mozzrella di Kedai Ayam Jambak, Jogjakarta, Sabtu (5/8/2017).KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBEL Proses penyajian Ayam Mozzrella di Kedai Ayam Jambak, Jogjakarta, Sabtu (5/8/2017).
3. Berbentuk prasmanan

Ayam geprek Yogyakarta identik dengan warung tenda dengan modelan prasmanan. Anda diharuskan untuk mengambil sediri nasi, dan memilih langsung ayam yang ingin digeprek.

Cabainya pun Anda pilih langsung sesuai selera Anda. Mulai 1 cabai hingga 20 cabai bisa Anda pilih sesuai selera Anda.

(Baca juga : Ayam Geprek Pembakar Lidah, Pakai 20 Cabai!)

Umumnya, ayam geprek di Yogyakarta dihadirkan dengan lauk-lauk bak warteg. Mulai dari sop kuah, gorengan, sayur, gorengan, tahu dan tempe lengkap tersedia. Anda tinggal memilih sesuai selera Anda.

Ayam geprek sambal. Kompas.com/Iwan Supriyatna Ayam geprek sambal.
4. Terdapat kuah tongseng sebagai pendamping

Beberapa ayam geprek di Yogyakarta menghadirkan kuah tongseng sebagai pendamping. Salah satunya warung ayam geprek Bu Nanik dan ayam geprek Bu Made. Kuah tongseng sendiri merupakan rebusan kaldu yang diberi jahe. Disantap bersama ayam geprek terasa nikmat!

******************

Mau merasakan liburan seru ke Pulau Bali? Kali ini liburannya gratis dan ke destinasi anti-mainstream! Selama empat hari tiga malam, seluruh biaya peserta sudah ditanggung. Termasuk tiket PP Jakarta-Bali, transportasi lokal, hotel, konsumsi, dan beragam aktivitas seru. Juga raih kesempatan memenangkan hadiah smartphone OPPO F5.

Caranya mudah, ikuti photo competition 'Unforgettable Journey'. Klik link ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com