Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Aplikasi Wisata Triponyu, Juara 1 Inovasi Wisata Versi UNWTO

Kompas.com - 19/01/2018, 18:00 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wisata menarik tampaknya tak perlu jauh-jauh ke luar negeri atau ke pulau seberang. Pernahkah Anda mengeksplor kearifan lokal, kerajinan, dan kuliner yang ada di kota-kota terdekat?

Salah satu marketplace ciptaan anak bangsa ini menyajikan ragam wisata yang cukup unik. Anda bisa coba membuat kuliner khas bersama masyarakat sekitar, mencoba membuat kerajinan tangan khas, hingga menyusuri pasar untuk mencari panganan-panganan unik.

Berbagai keseruan tersebut dapat dipilih langsung dalam platform Triponyu. Marketplace berupa web, dan aplikasi smartphone ini menyediakan trip-trip wisata berbasis masyarakat. Sehingga Anda akan berwisata layaknya warga setempat.

(Baca juga : Startup Wisata Indonesia Ini Raih Penghargaan PBB di Spanyol)

"Semua trip di Triponyu itu dirancang oleh masyarakat lokal, apa yang menurutnya menarik untuk disajikan pada wisatawan bisa ia rancang sendiri, termasuk transparansi biaya," ungkap Alfonsus Aditya, salah satu founder Triponyu yang kini sebagai Chief Financial Officer, saat dihubungi KompasTravel, Kamis(18/01/2018).

Marketplace ini memang bertujuan untuk menyambungkan wisatawan yang ingin memiliki pengalaman baru berwisata, dengan masyarakat lokal yang punya ide wisata unik disekitarnya.

Pengerajin batik tulis solo yang disambangi oleh wisatawan pengguna Triponyu, di Solo.Dokumen Triponyu Pengerajin batik tulis solo yang disambangi oleh wisatawan pengguna Triponyu, di Solo.
"Kita bekerjasama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) berbagai daerah, yang mempertemukan seluruh penduduk lokal yang aktif mempromosikan warisan masyarakat dan kearifan lokalnya sebagai tempat wisata," ungkap Adit.

Masyarakat lokal tersebut nanti sekaligus akan jadi pemandu wisata, yang disebut local friend. Satu trip yang dipandu local friend, dapat diikuti maksimal 10 orang wisatawan.

Sejak dibuat pada Juli 2017 lalu, hingga kini Adit mengatakan telah ada 50 lebih trip yang bisa dipilih oleh wisatawan. Mulai dari wisata budaya, kearifan lokal, membuat kerajinan, hingga mencicipi hidangan masyarakat.

(Baca juga : Bangga! Indonesia Raih Juara Inovasi Wisata UNWTO di Spanyol)

"Mulanya dari daerah Solo, dan Jawa Tengah kan. Sekarang udah ada Bali, beberapa Jawa Timur, Jakarta juga udah mulai ada. Semua dari masyarakat lokal," ujarnya.

Harga yang ditawarkan pun berfariasi, tergantung kebutuhan Anda, dan penawaran dari masyarakat. Ada yang termasuk penginapan, transportasi, atau hanya wisata dan makanannya saja.

Wisatwan yang mengguakan aplikasi Triponyu memilih berwisata ke pasar kembang yang buka di malam hari, sekitar kota Solo, Jawa Tengah.Dokumen Triponyu Wisatwan yang mengguakan aplikasi Triponyu memilih berwisata ke pasar kembang yang buka di malam hari, sekitar kota Solo, Jawa Tengah.
"Semua kita transparan, harga harus dirinci untuk keperluan apa saja. Karena memang kesepakatannya 93 persen dari total biaya untuk masyarakat yang membuat trip. Tapi kita cek benar-benar (perincian harganya)," ungkap Adit.

Untuk keamanan jangan khawatir, karena setiap trip ini sudah diseleksi dan diverifikasi dengan ketat oleh tim Triponyu.

Selain itu terdapat fitur “help” yang bisa diaktifkan sewaktu-waktu saat terjadi musibah, misalkan sakit perut sehabis menikmati kuliner lokal, kecelakaan, atau ada kejadian wisatawan atau local friend  “nakal”.

"Harga yang dibayar sudah termasuk asuransi perorangan. Kita kerjasama dengan perusahaan asuransi wisata. Lalu kalau ada localfriend yang 'nakal' tidak beres, kita langsung blacklist, tidak ada kompromi," tuturnya.

Tertarik untuk mengikutinya? Anda bisa mendownload aplikasinya di Androin dan IOS, atau di laman resminya langsung.

Salah satu startup karya anak bangsa meraih penghargaan pariwisata tingkat dunia dari United Nation World Tourism Organization (UNWTO/Organisasi Pariwisata Dunia PBB) di Madrid, Spanyol, Rabu (17/1/2018).

Triponyu meraih juara dalam kategori UNWTO Award for Innovation in Non Govermental Organizations sehingga mengharumkan nama bangsa di internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com