Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Aplikasi Wisata Triponyu, Juara 1 Inovasi Wisata Versi UNWTO

Salah satu marketplace ciptaan anak bangsa ini menyajikan ragam wisata yang cukup unik. Anda bisa coba membuat kuliner khas bersama masyarakat sekitar, mencoba membuat kerajinan tangan khas, hingga menyusuri pasar untuk mencari panganan-panganan unik.

Berbagai keseruan tersebut dapat dipilih langsung dalam platform Triponyu. Marketplace berupa web, dan aplikasi smartphone ini menyediakan trip-trip wisata berbasis masyarakat. Sehingga Anda akan berwisata layaknya warga setempat.

"Semua trip di Triponyu itu dirancang oleh masyarakat lokal, apa yang menurutnya menarik untuk disajikan pada wisatawan bisa ia rancang sendiri, termasuk transparansi biaya," ungkap Alfonsus Aditya, salah satu founder Triponyu yang kini sebagai Chief Financial Officer, saat dihubungi KompasTravel, Kamis(18/01/2018).

Marketplace ini memang bertujuan untuk menyambungkan wisatawan yang ingin memiliki pengalaman baru berwisata, dengan masyarakat lokal yang punya ide wisata unik disekitarnya.

Masyarakat lokal tersebut nanti sekaligus akan jadi pemandu wisata, yang disebut local friend. Satu trip yang dipandu local friend, dapat diikuti maksimal 10 orang wisatawan.

Sejak dibuat pada Juli 2017 lalu, hingga kini Adit mengatakan telah ada 50 lebih trip yang bisa dipilih oleh wisatawan. Mulai dari wisata budaya, kearifan lokal, membuat kerajinan, hingga mencicipi hidangan masyarakat.

"Mulanya dari daerah Solo, dan Jawa Tengah kan. Sekarang udah ada Bali, beberapa Jawa Timur, Jakarta juga udah mulai ada. Semua dari masyarakat lokal," ujarnya.

Harga yang ditawarkan pun berfariasi, tergantung kebutuhan Anda, dan penawaran dari masyarakat. Ada yang termasuk penginapan, transportasi, atau hanya wisata dan makanannya saja.

Untuk keamanan jangan khawatir, karena setiap trip ini sudah diseleksi dan diverifikasi dengan ketat oleh tim Triponyu.

Selain itu terdapat fitur “help” yang bisa diaktifkan sewaktu-waktu saat terjadi musibah, misalkan sakit perut sehabis menikmati kuliner lokal, kecelakaan, atau ada kejadian wisatawan atau local friend  “nakal”.

"Harga yang dibayar sudah termasuk asuransi perorangan. Kita kerjasama dengan perusahaan asuransi wisata. Lalu kalau ada localfriend yang 'nakal' tidak beres, kita langsung blacklist, tidak ada kompromi," tuturnya.

Tertarik untuk mengikutinya? Anda bisa mendownload aplikasinya di Androin dan IOS, atau di laman resminya langsung.

Salah satu startup karya anak bangsa meraih penghargaan pariwisata tingkat dunia dari United Nation World Tourism Organization (UNWTO/Organisasi Pariwisata Dunia PBB) di Madrid, Spanyol, Rabu (17/1/2018).

Triponyu meraih juara dalam kategori UNWTO Award for Innovation in Non Govermental Organizations sehingga mengharumkan nama bangsa di internasional.

https://travel.kompas.com/read/2018/01/19/180000927/mengenal-aplikasi-wisata-triponyu-juara-1-inovasi-wisata-versi-unwto

Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke