Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Hok Lay Kiong, Salah Satu Kelenteng Tertua di Bekasi

Kompas.com - 31/01/2018, 18:20 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Kelenteng Hok Lay Kiong yang berada di Jalan Kenari, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat disebut-sebut sebagai kelenteng tertua di Bekasi.

kelenteng yang digunakan sebagai tempat peribadatan pemeluk agama Konghucu tersebut diperkirakan berusia lebih dari 300 tahun. Namun Ketua Yayasan kelenteng Hok Lay Kiong, Ronny Hermawan mengatakan tidak mengetahui secara pasti soal umur kelenteng tersebut.

(Baca juga : Unik, Masjid Berornamen Kelenteng Ini Ada di Magelang)

“Kelenteng ini sudah ada sejak jaman kakek saya kecil. Jadi tidak ada yang tahu pasti dibangun tahun berapa, diperkirakan sudah 300 tahun,” ujar Ronny kepada KompasTravel saat dihubungi, Selasa (30/1/2018).

KompasTravel pun sempat mendatangi kelenteng ini. Meski sudah ratusan tahun, kelenteng ini terlihat begitu kokohnya. Saat memasuki bagian dalam, terasa sekali aroma dupa yang sudah dibakar.

Seorang pengunjung sedang berdoa di Klenteng tertua di Kota Bekasi, Klenteng Hok Lay Kiong, di Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (30/1/2018). KOMPAS.COM/Anggita Muslimah Seorang pengunjung sedang berdoa di Klenteng tertua di Kota Bekasi, Klenteng Hok Lay Kiong, di Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (30/1/2018).
Beberapa orang pun terlihat sedang berdoa di dalam kelenteng. Lalu juga para petugas yang sedang membersihkan bagian dalam dan pelataran kelenteng.

Ronny mengatakan bahwa tersebut selalu dipugar, dirawat, dan diperbaiki oleh yayasan. Terutama menjelang Imlek, mulai dari bangunan luar hingga dalam pun turut dibenahi.

(Baca juga : Mengintip Kisah Mitologi Dewa-Dewi Taoisme di Kelenteng Lasem)

“Umumnya menjelang Imlek, kita di pengurus yayasan bertanggung jawab untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Kita pasti cek gedung, kenyamanan, toilet, dan semua-semuanya kita perbaiki, istilahnya benah diri,” kata dia.

Klenteng tertua di Kota Bekasi, Klenteng Hok Lay Kiong, di Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (30/1/2018). KOMPAS.COM/Anggita Muslimah Klenteng tertua di Kota Bekasi, Klenteng Hok Lay Kiong, di Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (30/1/2018).
Tujuan dari pada berbenah diri ini sendiri, agar pada saat perayaan Imlek, bangunan sudah bagus dan orang-orang yang datang untuk sembahyang di sana merasa nyaman.

Adapun arti nama Hok Lay Kiong sendiri adalah istana yang mendatangkan rezeki. Tempat ini dipercaya bisa mendatangkan rezeki bagi siapa saja yang berkunjung.

Sementara itu, Ronny juga mengatakan, pada saat Tahun Baru Imlek pada pertengahan Februari mendatang, akan ada rangkaian acara. Selain berdoa, di kelenteng tersebut pula akan ada pesta kembang api. 

Klenteng tertua di Kota Bekasi, Klenteng Hok Lay Kiong, di Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (30/1/2018). KOMPAS.COM/Anggita Muslimah Klenteng tertua di Kota Bekasi, Klenteng Hok Lay Kiong, di Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (30/1/2018).
“Pada saat Imlek kan biasanya orang berdoa di kelenteng dan berkunjung ke rumah orang tua juga sanak saudara lainnya. Dua minggu setelahnya ada Cap Go Meh nanti akan ada pawai rakyat. Masyarakat umum pun bisa nonton ini secara gratis,” kata Ronny.

Ritual yang dilakukan setelah Tahun Baru Imlek ini dimaknai sebagai permohonan keselamatan dan diyakini memberikan energi yang positif sepanjang tahun untuk masyarakat Indonesia khususnya Kota Bekasi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com