JAKARTA, KOMPAS.com – Warna hijau dari matcha kerap dijadikan pewarna makanan alami saat mengolahh makanan maupun minuman. Matcha bisa dibilang teh hijau bubuk khas Jepang. Namun, seperti diungkapkan Ratna Somantri, seorang pakar teh, matcha dan teh hijau bubuk adalah dua hal berbeda.
“Tidak semua green tea powder (teh hijau bubuk) adalah matcha,” kata Ratna saat ditemui di Jakarta, Senin (29/1/2018). Ratna merupakan seorang konsultan teh, certified tea specialist, tea sommelier, dan penulis buku “Kisah & Khasiat Teh” dan “The Story in A Cup of Tea”, dan salah satu pendiri www.pasarteh.com.
(Baca juga : Apa Itu Matcha?)
Mayoritas orang Jepang mengonsumsi teh hijau. Teh hijau berkualitas di Jepang biasanya ditanam dengan cara tertutup atau tidak kena matahari langsung. Selain itu, ada perlakuan khusus pada tanaman teh maupun pengolahan daun agar kualitasnya terjaga. Teh yang dihasilkan dengan metode ini misalnya tencha dan gyokuro.
Tencha yang digiling menjadi bubuk inilah yang disebut matcha. Ratna menuturkan daun teh hijau dikeringkan dengan proses penguapan pada suhu tertentu.
(Baca juga : Aneka Dessert Matcha yang Dapat Dinikmati di Kyoto dan Osaka)
Ratna menjelaskan matcha memiliki karakteristik rasa yang cenderung polos dan tidak pahit. Oleh karena itu, matcha mudah diolah dengan bahan-bahan lain untuk dikreasikan menjadi suatu hidangan. Matcha memiliki warna hijau pekat.
“Semakin hijau, semakin bagus (kualitasnya),” kata Ratna.
Ada beberapa grade atau peringkat kualitas dari matcha, misalnya matcha untuk upacara minum teh yang biasanya matcha berkualitas tinggi. Ada pula kitchen grade atau matcha yang digunakan untuk masak.
(Baca juga : Kue Matcha Terbaik Rekomendasi 6 Mal Terbesar di Kansai)
Matcha kitchen grade inilah yang biasa diolah menjadi aneka hidangan seperti es krim matcha, mi soba matcha, puding matcha, dan sebagainya. Menurut Ratna, matcha asli dari Jepang harganya termasuk mahal. Sebagai gambaran, harga matcha termurah atau kitchen grade, di kisaran Rp 500.000 untuk kemasan 1 kilogram.
“Teh hijau bubuk dari Thailand ini dibuat dari daun teh hijau biasa yang kemudian dibuat bubuk. Lalu ditambahkan aroma jasmine (melati) dan pewarna,” kata Ratna.
Aroma teh hijau bubuk ini pun lebih kuat daripada matcha. Selain itu ada rasa pahit pada teh hijau bubuk biasa. Olahan hidangan yang menggunakan teh hijau bubuk biasa (bukan matcha) akan menghasilkan warna hijau yang butek cenderung kekuningan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.