Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempe Mongkleng dan Es Tofu Pelangi di Festival Tahu Tempe Banyuwangi

Kompas.com - 12/02/2018, 08:16 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bu Legi (45), warga Kampung Kerantigan, Kelurahan Pengantigan terlihat meracik es tofu pelangi di acara Festival Tahu Tempe di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (9/2/2018). Uniknya bahan utama es tofu pelangi tersebut dominan terbuat dari tahu.

"Untuk yang potongan campuran es warna kuning ini campuran tahu dengan jagung manis. Kalau yang seperti degan kelapa muda ini adalah nata de coco juga dicampur tahu," kata Bu Legi.

(Baca juga : Tahu Walik Sambel Petis, Cara Unik Menikmati Tahu di Banyuwangi)

Es tofu pelangi itu juga dilengkapi dengan kolang-kaling dan serutan es serta biji selasih serta susu kental manis.

Bu Legi bercerita untuk mengurangi aroma tahu yang kuat, dia memeras tahu mentah hingga air tahunya habis dan tersisa ampas bagian putih tahu.

"Airnya harus benar-benar habis baru tahu putihnya di masak dengan jagung manis dan dipotong kecil-kecil dadu termasuk yang nata de coco. Kenapa airnya harus dibuang agar tidak asam dan tidak beraroma tahu sama sekali," katanya.

Bu Legi sedang membuat Es Tofu Pelangi dengan bahan baku dari tahu pada Festival Tahu Tempe di Jalan Kalilo Banyuwangi, Jawa Timur. Festival ini digelar mulai Jumat (9/2/2018) hingga Selasa (13/2/2018), dari pukul 15.00-22.00 WIB.KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Bu Legi sedang membuat Es Tofu Pelangi dengan bahan baku dari tahu pada Festival Tahu Tempe di Jalan Kalilo Banyuwangi, Jawa Timur. Festival ini digelar mulai Jumat (9/2/2018) hingga Selasa (13/2/2018), dari pukul 15.00-22.00 WIB.
Es tofu tahu hanya dibuat Bu Legi saat ikut pameran makanan, namun sehari-hari ibu rumah tangga ini memasak sate tempe yang di titipkan ke kedai-kedai. Sehari dia bisa menjual hingga 150 tusuk sate tempe.

"Rasa sate tempenya manis dan sedikit pedas. Ditusuk seperti sate. Banyak juga yang pesan langsung datang ke rumah," katanya.

(Baca juga : Menikmati Bekamal, Masakan Khas Using Banyuwangi yang Hampir Punah)

Bukan hanya es tofu dan sate tempe, di Fetsival Tahu Tempe yang diselenggarakan di sepanjang Jalan Kali Lo, Kelurahan Pengantigan tersebut juga menyediakan berbagai macam jenis makanan dengan bahan utama tempe dan tahu seperti keripik tempe, peyek tempe, tempe mendoan, kerupuk tahu brownies tahu, cokelat tempe, serabi tempe, spageti tempe, stik tempe, cookies tempe, bakso tempe, dan burger tempe.

"Semua bahan utama tempe dan tahu didapatkan dari perajin tempe yang ada di kampung ini," kata Bu Legi.

Tidak hanya itu, di festival ini, juga ada tempe berukuran raksasa yang dinamai “tempe mongkleng” serta tahu buto dengan berat hampir 15 kilogram.

Puding cantik dengan bahan utama tempe kreasi warga di Festival Tahu Tempe di Jalan Kalilo Banyuwangi, Jawa Timur. Festival ini digelar mulai Jumat (9/2/2018) hingga Selasa (13/2/2018), dari pukul 15.00-22.00 WIB.KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Puding cantik dengan bahan utama tempe kreasi warga di Festival Tahu Tempe di Jalan Kalilo Banyuwangi, Jawa Timur. Festival ini digelar mulai Jumat (9/2/2018) hingga Selasa (13/2/2018), dari pukul 15.00-22.00 WIB.
Tempe dengan ukuran panjang lima meter diarak sepanjang jalan sambil diiringi seni barong khas Suku Osing, kelompok masyarakat asli Banyuwangi sebagai tanda dibukanya Festival Tahu Tempe pada Jumat (9/2/2018).

Kampung Tempe di Tengah Kota Banyuwangi

Kampung Kerantigan, Kelurahan Pengantigan, Kecamatan Banyuwangi berada di jantung kota Banyuwangi dan sudah menjadi sentra pembuatan tempe sejak tahun 1960-an.

Saat itu tempe yang terkenal adalah Tempe Bik Hasanah dan Tempe Samud. Lalu pada tahun 1970-an, datang keluarga Senari dari Malang yang juga membuka usaha tempe di wilayah Kampung Kerantigan.

Saat ini tercatat 28 perusahaan tempe dan 2 perusahaan tahu yang ada di Kampung Kerantigan. Posisi kampung yang berada di dekat Sungai Kalilo juga dianggap strategis karena untuk industri tempe membutuhkan pengairan yang bagus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com