Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Imlek, Ini 3 Tempat Wisata Tanah Leluhur Tionghoa di Palembang

Kompas.com - 13/02/2018, 17:00 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perayaan Tahun Baru Imlek akan berlangsung tepatnya pada 16 Februari 2018. Salah satu daerah yang akan ramai dikunjungi oleh para wisatawan nusantara maupun mancanegara adalah Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Provinsi Sumatera Selatan Irene Camelin Sinaga bahwa Palembang merupakan salah satu tanah leluhur dari etnis Tionghoa.

Nah, bagi Anda yang akan menghabiskan akhir pekan di kota yang terkenal dengan kuliner pempek ini bisa mengunjungi beberapa obyek wisata.

Seperti halnya Irene menjelaskan, beberapa obyek yang bisa dikunjungi saat Imlek yakni Pulau Kemaro (Kemarau), Kampung Kapitan, dan beberapa kelenteng yang ada di Palembang.

Kompleks Kelenteng dan Pagoda Hok Cing Bio di Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/1/2014), dilihat dari Sungai Musi. Pulau di tengah Sungai Musi ini menjadi tujuan ratusan ribu orang dari sejumlah daerah setiap perayaan Cap Go Meh atau bulan purnama pertama setelah Imlek. KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM Kompleks Kelenteng dan Pagoda Hok Cing Bio di Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/1/2014), dilihat dari Sungai Musi. Pulau di tengah Sungai Musi ini menjadi tujuan ratusan ribu orang dari sejumlah daerah setiap perayaan Cap Go Meh atau bulan purnama pertama setelah Imlek.
Pulau Kemaro

“Pulau Kemaro ini salah satu pulau yang ada di Palembang, memiliki legenda kisah cinta sejati, cinta seumur hidup antara Tan Bun An (pangeran dari Tiongkok) dan Siti Fatimah (puteri Raja Palembang),” kata Irene kepada KompasTravel saat dihubungi, Selasa (13/2/2018).

Di pulau tersebut terdapat sebuah kelenteng, makam, pagoda, dan pohon cinta yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan. Pulau ini kata Irene, merupakan salah satu tempat yang dipercaya sebagai tempat yang sakral. Biasanya di sana para keturunan Tionghoa ini berdoa dan melakukan aktivitas membakar dupa.

(Baca juga : Pulau Kemaro, Legenda Cinta di Bulan Purnama Cap Go Meh)

Irene menjelaskan, untuk bisa sampai di pulau tersebut, wisatawan bisa menggunakan getek yang biayanya sekitar Rp 50.000 hingga Rp 150.000 per orang untuk pulang pergi. Sementara jika ingin menyewa satu kapal dipatok dengan harga Rp 250.000 untuk pulang pergi.

Suasana salah satu sudut Kampung Kapitan di tepian Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (6/8/2016). Kampung Kapitan didiami turun-temurun warga Tionghoa dan memiliki sejarah yang kuat saat peralihan dari Sriwijaya ke Kesultanan Palembang.KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Suasana salah satu sudut Kampung Kapitan di tepian Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (6/8/2016). Kampung Kapitan didiami turun-temurun warga Tionghoa dan memiliki sejarah yang kuat saat peralihan dari Sriwijaya ke Kesultanan Palembang.
Kampung Kapitan

Kemudian, wisatawan bisa pula berkunjung ke Kampung Kapitan. Kampung ini merupakan salah satu hunian Tionghoa tertua yang masih dihuni di Palembang.

Irene menjelaskan, Kapitan ini dulu merupakan salah satu tokoh, dia adalah seseorang yang melakukan pemungutan pajak saat masa kolonial. Sehingga perumahan tersebut diberi nama Kapitan dan menjadi cagar budaya juga obyek wisata yang berada di kawasan Sungai Musi.

“Di sana (wisatawan) bisa melihat bagaimana tradisi leluhur di Kampung Kapitan. Melihat ritual sehari-hari orang yang sembahyang di sana, melihat arsitektur Kampung Kapitan yang bergaya Cina campur Belanda. Lalu juga ada pembuatan pempek,” kata dia.

Kelenteng Hok Cing Bio di Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/1/2014), yang mulai berhias menyambut Cap Go Meh. Pulau di tengah Sungai Musi ini menjadi tujuan ratusan ribu orang dari sejumlah daerah setiap perayaan Cap Go Meh atau bulan purnama pertama setelah Imlek.KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM Kelenteng Hok Cing Bio di Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/1/2014), yang mulai berhias menyambut Cap Go Meh. Pulau di tengah Sungai Musi ini menjadi tujuan ratusan ribu orang dari sejumlah daerah setiap perayaan Cap Go Meh atau bulan purnama pertama setelah Imlek.
Kelenteng

Irene mengatakan di Palembang sendiri terdapat lebih dari 10 kelenteng. Salah satu kelenteng yang bisa dikunjungi adalah Kelenteng Dewi Kwan Im yang berada di tepi Sungai Musi.

“Kelenteng ini juga sudah termasuk lama, ornamennya bagus, dan lokasinya cukup strategis. Wisatawan pun bisa berkunjung ke sana,” kata dia.

(Baca juga : Kota Palembang, Mengelola Jejak Sejarah di Sungai Musi)

Selain itu, lanjut Irene, pada saat Imlek, ada beberapa event yang bisa dikunjungi seperti halnya melihat pertunjukkan barongsai hingga melihat dekorasi Imlek di pusat perbelanjaan di Palembang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com