Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuju Green Airport, Bandara Soetta Akan Operasikan Bus Listrik

Kompas.com - 06/03/2018, 08:41 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II (Persero) akan melaukan uji coba bus listrik untuk operasional Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Uji coba layanan ramah lingkungan ini untuk menerapkan konsep green airport.

PT Angkasa Pura II (Persero) selaku operasional Bandara Soekarno-Hatta akan bersinergi dengan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) untuk menghadirkan sebuah layanan moda transportasi publik yang modern, efisien, dan ramah lingkungan.

Dikutip dari siaran tertulis yang diterima KompasTravel, Senin (5/3/2018), kedua belah pihak telah melakukan MoU. Selanjutnya akan segera melakukan uji coba pengoperasian bus listrik (low deck) di area sisi udara (airside) dan di sisi darat (landside) Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Baca juga : Ini Jadwal Terbaru Kereta Bandara Soekarno-Hatta

Bus listrik karya PT MAB tersebut mampu mengangkut penumpang sebanyak 60 orang per unitnya. 

Bus Listrik milik PT Mobil Anak Bangsa.KOMPAS.com / GHULAM M NAYAZRI Bus Listrik milik PT Mobil Anak Bangsa.
Sedangkan interval pengisian daya listriknya diklaim hanya dalam waktu tiga jam. Dengan penggunaan bahan bakar berupa tenaga listrik murni (non-fossil fuel), artinya moda transportasi ini masuk kategori ramah lingkungan.

Baca juga : Penumpang Dilarang Merokok di Apron Bandara, Bisa Memicu Kebakaran

Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin menjelaskan, pengoperasian bus listrik di Soekarno-Hatta merupakan strategi dan langkah tepat dalam mereduksi emisi karbon khususnya yang berasal dari BBM.

"Juga sebagai penerapan konsep green airport serta sustainable environment seperti bandara-bandara kelas dunia lainnya," katanya dalam siaran tertulis tersebut.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta di tahun 2014 telah mendapatkan Airport Carbon Accreditation pada level awal, yaitu "Mapping" oleh Airport Council International (ACI). Level Mapping merupakan pemetaan jejak karbon (carbon footprint) untuk mengetahui seberapa banyak emisi karbon yang ada di suatu bandara.

Kondisi di Terminal 1 dan 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (27/11/2015). Meski status keamanan bandara ditingkatkan dari hijau menjadi kuning, tak tampak pengamanan yang berarti dan operasional bandara masih berjalan normal. 





Andri Donnal Putera Kondisi di Terminal 1 dan 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (27/11/2015). Meski status keamanan bandara ditingkatkan dari hijau menjadi kuning, tak tampak pengamanan yang berarti dan operasional bandara masih berjalan normal.
Akreditasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat ditingkatkan ke level berikutnya yaitu adalah Reduction kemudian ke level Optimization dan level yang tertinggi yaitu Neutrality.

“Kami pun berharap dengan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan tersebut, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat meraih Airport Carbon Accreditation dari ACI pada level selanjutnya menjadi Reduction," pungkas Awaluddin. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com