Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gurihnya Kuah Tuhe dari Lhokseumawe

Kompas.com - 02/04/2018, 09:22 WIB
Masriadi ,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Mailani Rezeki (40) sibuk berada di balik rak mini miliknya di Jalan Gudang Baru, Kota Lhokseumawe, Aceh, Minggu (1/4/2018).

Tangannya lincah memasukkan ketan putih dan hitam ke dalam mangkuk yang telah disiapkan. Di atasnya putu diletakkan. Barulah durian yang telah dilumerkan dicampur ke dalam mangkuk itu.

Sore itu, bersama suaminya dia sibuk menyiapkan kuah tuhe (mirip kolak durian). Penganan lokal khas Aceh itu menjadi sajian khusus dagangan Mailani sejak setahun lalu.

Pedagang menyiapkan kuah tuhe di Jalan Gudang Baru, Kota Lhokseumawe, Aceh, Minggu (1/4/2018).KOMPAS.com/MASRIADI Pedagang menyiapkan kuah tuhe di Jalan Gudang Baru, Kota Lhokseumawe, Aceh, Minggu (1/4/2018).
Saat ini, mereka memiliki dua gerai, satu ditempatkan di Warung Kopi Syarif Delima, Kota Lhokseumawe. Satu lainnya berada di Jalan Gudang Baru, bersisian dengan Warung Kopi Taufik 2, Kota Lhokseumawe.

Baca juga : Ayam Royal, Makanan yang Lagi Populer di Lhokseumawe

Sejak pukul 09.00 WIB Mailani sibuk membuat penganan itu. Dalam sehari dia menyiapkan pulut ketan sebanyak dua bambu. “Satu bambu untuk ketan hitam, sebambu lagi ketan putih,” katanya sambil tersenyum.

Sesekali tangannya membenarkan letak jilbab hitam sore itu. Sedangkan sang suami sibuk memotong pisang raja dan memotong-motong kecil nangka yang dibalur dalam kuah tuhe.

Baca juga : Kapan Buah Durian Bisa Dibilang Sangat Lezat?

Makanan ini umumnya mudah ditemui ketika bulan Ramadhan tiba. Dijadikan salah satu menu utama buat berbuka puasa. Kini, mudah pula ditemui di hari biasa.

Pembeli menikmati kuah tuhe di Jalan Gudang Baru, Kota Lhokseumawe, Aceh, Minggu (1/4/2018).KOMPAS.com/MASRIADI Pembeli menikmati kuah tuhe di Jalan Gudang Baru, Kota Lhokseumawe, Aceh, Minggu (1/4/2018).
Dia mematok harga Rp 15.000 per porsi untuk kuah tuhe spesial. “Lengkap dengan durian, nangka dan pisang. Sedangkan yang biasa, tanpa durian, hanya Rp 12.000,” ujarnya.

Sejak pukul 15.00 dia mulai menyiapkan dagangannya. Kegiatan itu rutin hingga malam hari. Pukul 22.00 baru warung itu ditutup. “Yah, lumayan untungnya. Cukuplah buat keperluan rumah tangga,” ujarnya merendah.

Salah seorang penikmat kuah tuhe, Sirajul Munir menyebutkan kelebihan makanan itu yakni nikmat dan lemaknya pas. “Kuah tuhe itu kalau tidak pas lemaknya agak menggelikan. Agak tidak enak perasaan kita makan,” sebutnya.

Pedagang menyiapkan kuah tuhe di Jalan Gudang Baru, Kota Lhokseumawe, Aceh, Minggu (1/4/2018).KOMPAS.com/MASRIADI Pedagang menyiapkan kuah tuhe di Jalan Gudang Baru, Kota Lhokseumawe, Aceh, Minggu (1/4/2018).
Namun, buatan Mailani, sambung Munir, sangat nikmat. “Apalagi nangka dan pisangnya dipilih dengan kualitas terbaik. Ini lembut dan rasanya pas,” katanya.

Nah, jika Anda ke Lhokseumawe, silakan mencoba kuah tuhe itu. Penganan tradisional itu kini mudah ditemui. Semakin nikmat dan melegenda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com