JAKARTA, KOMPAS.com – Pasca teror bom di Surabaya Minggu, (13/4/2018), Asosiasi Agen Tour Travel Indonesia (ASITA) minta negara-negara lain untuk tidak mengeluarkan travel warning ke Indonesia.
Hal tersebut akan disampaikan ASITA lewat para mitranya di negara-negara sahabat dan negara lainnya.
“Saya mengimbau kepada negara-negara sahabat, dan kepada sahabat-sahabat saya biro asosiasi perjalan pariwisata di dunia, agar meminta kepada pemerintahnya untuk tidak mengeluarkan travel warning ke Indonesia,” kata Asnawi, Ketua ASITA saat dihubungi KompasTravel, Minggu (13/5/2018).
Baca juga: ASITA: Kejadian Teror Sangat Kontraproduktif dengan Capaian Pariwisata Indonesia
Menurutnya travel warning bisa jadi dampak terburuk bagi pariwisata Indonesia pasca terjadinya dua kali teror dalam satu minggu ini.
“Meski hanya di Surabaya atau Jakarta, anggapan mereka itu se Indonesia,” kata Asnawi.
Menurut Asnawi, negara yang paling sering mengeluarkan travel warning perihal keamanan teror ialah Amerika, beberapa negara Eropa, dan Australia.
Baca juga: ASITA Minta Tim Crisis Centre Kemenpar Bergerak Cepat
Ia berharap adanya kerja sama antara industri pariwisata dan pemerintah untuk upaya ini. Mulai dari travel agent dan para stakeholder lainnya seperti para kedutaan besar RI, dan Kementerian Luar Negeri.
“Memang Kementerian Luar Negeri juga harus berusaha keras menjelaskan tentang kondisi-kondisi ini kepada dubes-dubesnya,” ujar Asnawi.
“Karena hal-hal kemanan itu sangat diperhatikan oleh turis luar, terutama Eropa,” katanya.
Atas nama ASITA, Asnawi tidak lupa menyampaikan belasungkawa atas terjadinya aksi teror bom di Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.