Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konferensi Nasional Geopark Indonesia Pertama Digelar

Kompas.com - 12/07/2018, 15:17 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konferensi Nasional Goeopark Indonesia pertama dengan kolaborasi empat kementerian resmi digelar di Auditorium Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (12/7/2018).

Konferensi yang fokus membahas sinergisitas untuk mengembangkan geopark Indonesia tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Direktur Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.

Tidak ketinggalan, 11 perwakilan geopark Indonesia pun datang untuk turut merumuskan pengembangan geopark untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan serta pelestarian lingkungan.

Baca juga: Cara Bangka Belitung Maksimalkan Geopark untuk Tarik Wisman

Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim, Kemenko Maritim,
Safri Burhanudin sebagai penyelenggara menyatakan perkembangan geopark di Indonesia termasuk pesat di dunia. Juga paling pesat di Asia Tenggara.

Saat ini Indonesia punya empat geopark tingkat dunia yang masuk UNESCO Global Geopark (UGG), dan tujuh geopark tingkat nasional. Ada ebih dari 80 lokasi potensial geopark yang akan diproses ke depannya.

"Indonesia perkembangannya tercepat di Asia Tenggara, yang punya UGG terbanyak.
Semoga hasil konferensi ini bisa mempercepat laju perkembangan geopark-geopark Indonesia lainnya," tutur Safri Burhanudin.

Konferensi ini juga yang dihadiri oleh 11 pengelola geopark beserta pemerintah daerahnya. Konferensi ini rencananya akan rutin diadakan dua tahun sekali agar lebih mendorong pertumbuhan geopark.

"Ini sekaligus menjadi awal bagi konferensi lanjutan berskala internasional yang akan dilangsungkan pada September 2019 mendatang dan Indonesia sebagai tuan rumah Asia Pacific Geopark Network (APGN) Conference di lokasi UNESCO Global Geopark Rinjani, Mataram, Lombok," tutur Safri.

Pantai Cisaar di kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi yang tampak tidak terlalu ramai pengunjung saat libur akhir pekan, Sabtu (23/6/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Pantai Cisaar di kawasan Geopark Ciletuh, Sukabumi yang tampak tidak terlalu ramai pengunjung saat libur akhir pekan, Sabtu (23/6/2018).

Kemenko Maritim Luhut Binsar Panjaitan memandang pentingnya peraturan perundang-undangan mengatur lebih spesifik agar mendukung perkembangan geopark untuk kesejahteraan masyarakat.

"Geopark ini potensi besar, harus kita kapitalisasi menjadi pendatang turis. Geopark ini menjadi salah satu yang penting sebagai penerimaan negara yang bisa membuat Indonesia ini lebih makmur," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com