Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menginap di Pesawat Udara Seperti "Hotel Bintang Lima", Mau?

Kompas.com - 25/07/2018, 07:00 WIB
Gaby Bunga Saputra,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Hybrid Air Vehicles (HAV) mengajak Anda untuk mengikuti ekspedisi perjalanan tiga hari menggunakan pesawat mewah, Airlander 10. Airlander 10 merupakan salah satu pesawat hybrid terbesar di dunia dengan panjang 302 kaki.

Awalnya pesawat ini dirancang untuk penggunaan komersial dan militer, tetapi HAV, perusahaan kedirgantaraan Inggris akan meluncurkan “wisata ekspedisi mewah”.

Bila dilihat dari tampak luar, pesawat yang mengutamakan kemewahan, ruang dan kenyamanan ini tidak nampak seperti pesawat biasanya dan "hotel bintang lima".

Altitude Bar.lonelyplanet.com Altitude Bar.
Penumpang akan diajak mengambang lembut melalui awan dengan kecepatan maksimum 91 mph / 146 kph yang akan memakan waktu selama tiga hari.

“Perjalanan udara akan memakan waktu yang lama dari A ke B. Apa yang kami tawarkan adalah cara membuat perjalanan itu menjadi menyenangkan,” ujar CEO HAV, Stephen McGlennan, dikutip dari LonelyPlanet, Selasa (24/7/2018).

Penumpang akan memulai perjalanan tiga hari dan mengunjungi beberapa tempat di dunia dengan kemewahan yang dirancang oleh desainer muda dari Design Q, salah satu perusahaan Inggris pemenang penghargaan. Kabin penumpang bisa menampung 19 penumpang ditambah awak kabin.

En-suite yang ada pada Airlander 10.lonelyplanet.com En-suite yang ada pada Airlander 10.
Terdapat en-suite kamar tidur pribadi. Juga terdapat ruang komunal dengan jendela dari lantai ke langit-langit yang menawarkan pemandangan sekitar tempat yang akan dijelajahi. Terdapat makan malam di atas pesawat dan Altitude Bar yang mewah untuk berbincang bersama penumpang lainnya.
Altitude Bar.lonelyplanet.com Altitude Bar.
“Kami suka melakukan hal yang berbeda. Tim desainer muda kami yang luar biasa menikmati kesempatan untuk merancang sesuatu yang belum ada sebelumnya,” ujar Direktur Desain Q, Howard Guy.

Interiornya menyerupai hotel terapunglonelyplanet.com Interiornya menyerupai hotel terapung
Berbeda dengan pesawat regular yang memiliki batasan dalam mengakses tempat pendaratan, Airlander 10 dapat berada di udara dengan bahan bakar yang sangat murah dan dapat mendarat dan lepas landas di semua medan, permukaan datar, es, padang pasir, maupun air.

Namun, untuk beberapa saat ini pesawat ini belum bisa ditumpangi karena Airlander harus menyelesaikan 200 jam bebas-insiden di langit sebelum dapat menyambut penumpang di pesawat.

The Airlander 10 saat penerbangan uji awal yang sangat awal di Amerika pada tahun 2012.
lonelyplanet.com The Airlander 10 saat penerbangan uji awal yang sangat awal di Amerika pada tahun 2012.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com