Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Ekspedisi Bumi Cenderawasih Tiba di Manokwari Papua

Kompas.com - 28/07/2018, 21:43 WIB
Silvita Agmasari,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Besar Ekspedisi Bumi Cenderawasih dari Mapala UI telah tiba di Pelabuhan Marampa, Manokwari, Papua Barat, Kamis (26/7/2018).

Setelah sebelumnya, Senin (23/7/2018), tim tiba di Biak menggunakan Hercules milik TNI, dan disambut oleh Komandan Lanud (Danlanud) Manuhua, Kolonel Pnb Fajar Adriyanto dan berkeliling pulau tersebut selama satu hari.

Beberapa titik yang dikunjungi adalah Bukit Satu Hati di lahan milik TNI AU Biak, Goa Jepang, Monumen Perang Dunia II, dan juga Pantai Segara Indah atau yang sering disebut oleh masyarakat setempat sebagai Pantai Bosnik.

Semua destinasi di Biak ini merupakan rekomendasi dari Danlanud Manuhua dan juga beberapa warga lainnya. Pada Rabu (25/7/2018) malam, tim menyeberang menuju Manokwari menggunakan kapal.

"Setelah menempuh perjalanan yang sangat lama dan panjang dari Depok, seluruh anggota Tim tetap semangat dan sehat," ujar penanggung jawab Tim Besar Kloter 1, Ghazi Aliyuddin sesuai siaran pers yang diterima KompasTravel, Jumat (27/7/2018).

Ghazi mengatakan Tim Besar Ekspedisi Bumi Cenderawasih kloter pertama sangat senang dapat melihat obyek wisata di Biak Timur yang indah, menarik, dan bernilai historis tinggi.

"Kami tidak sabar menunggu kedatangan Tim Besar Kloter II supaya dapat secepatnya memulai kegiatan di alam Pegunungan Arfak dan Teluk Bintuni yang tentunya tidak kalah indah," jelas Ghazi.

Tim Besar Ekspedisi Bumi Cenderawasih kloter pertama terdiri dari 15 orang, yang merupakan gabungan dari atlet kayak, pilot paralayang, penelusur goa dan tim base communication kegiatan Ekspedisi Bumi Cenderawasih.

Tim Ekspedisi Bumi Cenderawasih tiba di Papua.Dok. Tim Ekspedisi Bumi Cenderawasih Tim Ekspedisi Bumi Cenderawasih tiba di Papua.
Setibanya di Manokwari mereka melakukan koordinasi di Kantor SAR Manokwari dan fasilitas kesehatan setempat untuk perencanaan penanggulangan kecelakaan saat kegiatan.

Berkoordinasi mengenai teknis komunikasi dengan Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI) dan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) daerah Papua Barat, dan bertemu dengan Pemda Papua Barat. 

Ekspedisi Bumi Cenderawasih merupakan ekspedisi Mapala UI yang diselenggarakan di Papua Barat pada tanggal 24 Juli hingga 26 Agustus 2018. Terdiri dari eksplorasi “Pesona Alam Cenderawasih” dan program bakti sosial kesehatan “Bhakti Papua”.

Dalam “Pesona Alam Cenderawasih” Mapala UI akan menjelajahi tiga lokasi di Papua Barat yang potensial untuk dijadikan destinasi wisata minat khusus.

Tiga lokasi itu adalah kawasan karst di Bintuni, titik terjun paralayang di Pegunungan Arfak serta Sungai Wariori yang alirannya membelah Kabupaten Pegunungan Arfak.

Hasil dari penjelajahan ini kemudian akan dijadikan bahan Focus Group Discussion (FGD) yang bukan hanya akan diikuti oleh perwakilan dari Mapala UI, melainkan juga akan diikuti oleh Pemda Papua Barat, pelaku bisnis industri wisata petualangan, Dosen Pariwisata Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia yaitu Diaz Pranita, serta beberapa jurnalis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com