JAKARTA, KOMPAS.com – Bencana gempa bumi bermagnitudo 7 dengan serangkaian gempa susulan melanda Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu (5/8/2018) malam.
Tak hanya di Lombok, guncangan pun sempat terasa hingga wilayah Bali pada malam tadi.
Meski demikian Kementerian Pariwisata memastikan pariwisata di Bali dan Lombok tetap kondusif.
Kementerian Pariwisata telah berkoordinasi dengan Pemprov Nusa Tenggara Barat, pemangku kepentingan pariwisata dan badan penanggulangan bencana. Hasilnya, tidak ada wisatawan yang terluka atau terkena dampak gempa.
Baca juga: Cerita Wisatawan di Bali yang Ikut Merasakan Guncangan Gempa Lombok
Kemudian, untuk bandara Bandara Internasional Lombok dan Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali mengalami kerusakan kecil namun tetap beroperasi.
Di Bali, gempa berdampak pada pusat perbelanjaan dan katedral di Denpasar juga Kuta. Dilaporkan menyebabkan dua orang meninggal dunia.
Meski demikian, Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali menegaskan dalam keterangan tertulis bahwa Bali relatif aman pascagempa.
Baca juga: Pasca Gempa Lombok, Bagaimana Situasi di Gunung Rinjani?
Dengan demikian para turis dan penduduk diharapkan agar tetap tenang, tidak panik, karena Bali aman untuk wisatawan dan pengunjung.
Crisis Center Kemenpar pun mengimbau hal yang sama agar wisatawan tetap tenang dan waspada.
Seperti diketahui, BMKG menyatakan pusat gempa terletak di Kabupaten Lombok Utara dengan kedalaman 15 kilometer.
Gempa bumi tersebut awalnya berpotensi tsunami. Namun BMKG menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi telah berakhir pada Minggu pukul 21.25 Wita.
Perkembangan terakhir BNPB, jumlah korban meninggal akibat gempa di Lombok mencapai 91 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.