Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Lombok, Berbagai Pihak Perkuat Akses Udara dan Laut untuk Evakuasi Turis

Kompas.com - 06/08/2018, 19:04 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya wisatawan yang tersebar di Lombok dan pulau-pulau kecil di sekitarnya membuat akses menjadi salah satu kendala pasca gempa yang berpusat di Lombok Utara, Minggu (5/8/2018).

Untuk mengevakuasi mereka dari Lombok termasuk Kepulauan Gili (Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno) dibutuhkan dua moda transportasi yaitu udara dan laut.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dinas Pariwisata Provinsi Bali, bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk memenihi akses evakuasi dan mobilitas wisatawan kembali ke daerahnya.

“Saya terus berkoordinasi dengan Tim Kemenhub di NTB untuk melayani wisatawan di Lombok,” kata Menhub Budi Karya dalam siaran pers Kemenpar, Senin (6/8/2018).

Baca juga: Diguncang Gempa, Pariwisata di Bali dan Lombok Tetap Kondusif

Dari jalur udara, Garuda Indonesia juga sudah menyiapkan satu penerbangan tambahan yang langsung terisi penuh oleh wisatawan. Untuk penerbangan tambahan selanjutnya akan dikoordinasi dengan Kepala Bandara.

EVAKUASI WISATAWAN GILI TRAWANGAN

Sejumlah wisatawan mancanegara menuruni kapal cepat ketika tiba di Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8/2018). Sedikitnya 700 wisatawan bersama warga setempat dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno menuju Pelabuhan Bangsal mengantisipasi terjadinya gempa susulan.ANTARA FOTO/ZABUR KARURU EVAKUASI WISATAWAN GILI TRAWANGAN Sejumlah wisatawan mancanegara menuruni kapal cepat ketika tiba di Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8/2018). Sedikitnya 700 wisatawan bersama warga setempat dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno menuju Pelabuhan Bangsal mengantisipasi terjadinya gempa susulan.
“GA sudah mengganti dengan wider aircraft untuk dua penerbangan hari ini (6 Agustus 2018), juga ekstra 1 flight yang langsung terisi penuh. Sistem penjualan tetap sama, menggunakan booking online,” kata Menpar Arief Yahya dalam siaran pers yang sama.

Menpar mengapresiasi Dirut Garuda Indonesia atas bantuan aksesnya. Ia berharap terus disediakan sejumlah kursi agar terus tersedia untuk melayani wisman dan wisnus yang terjebak di Lombok.

Baca juga: Pasca Gempa Lombok, Bagaimana Situasi di Gunung Rinjani?

PT Pelni juga sedang mengirimkan kapal bantuan ke pelabuhan Lembar Lombok guna evakuasi wisatawan yaitu dengan memberangkatkan KM Binaiya dari Lombok menuju pelabuhan Benoa Bali.

Sebelumnya, KMP Dharma Rucitra 3 dengan kapasitas penumpang 326 dan luas cardeck 685 meter persegi telah diberangkatkan dari Padangbai jam 08.10 dan telah sampai ke Lembar pukul 12.30 Wita.

WISATAWAN TINGGALKAN LOKASI GEMPA

Wisatawan mancanegara (wisman) di Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8/2018). Para wisman yang berkunjung ke Tiga Gili pascagempa 7 (SR) di Kabupaten Lombok Utara memilih meninggalkan kawasan wisata tersebut dengan alasan keamanan.ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI WISATAWAN TINGGALKAN LOKASI GEMPA Wisatawan mancanegara (wisman) di Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8/2018). Para wisman yang berkunjung ke Tiga Gili pascagempa 7 (SR) di Kabupaten Lombok Utara memilih meninggalkan kawasan wisata tersebut dengan alasan keamanan.
Selain itu, Kapal Dharma Kencana 3 dengan luas 560 meter persegi dan kapasitas 310 penumpang juga merapat ke Kepulauan Gili.

Ketua Manajemen Krisis Kepariwisataan Kemenpar Guntur Sakti siang ini juga terbang ke Lombok untuk segera bergabung dengan Kadispar NTB Lalu Faozal dan Ketua Poltekpar Lombok Farid Said.

Kemenpar telah mengerahkan lima bus untuk membantu evakuasi wisatawan jalur darat di NTB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com