Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngalam Travel Mart 2018 Coba Gali Potensi Wisata Tersembunyi di Malang

Kompas.com - 29/08/2018, 20:10 WIB
Andi Hartik,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Malang Travel Community (MTC), asoiasi biro perjalanan wisata di Malang Raya akan menyelenggarakan event pariwisata, Ngalam Travel Mart (NTM) 2018.

Dalam event yang akan berlangsung selama empat hari itu (12-15 November 2018), MTC akan mempertemukan buyer dan seller pariwisata melalui kegiatan table top.

Rencananya, akan ada 75 seller yang terdiri dari agen wisata dan 150 buyer yang terdiri dari pengelola wisata dalam event tersebut.

"Target seller 75 sampai 100. Buyer 150 se-Indonesia," kata Ketua MTC, Samsul Muarif, Rabu (29/8/2018).

Selain mempertemukan seller dan buyer dalam table top, event tersebut juga untuk memperkenalkan potensi wisata tersembunyi yang ada di Malang.

Nantinya, para agen wisata yang ikut dalam event tersebut akan diajak untuk melihat langsung lokasi wisata tersebut melalui kegiatan familiarization trip.

Konferensi pers oleh Malang Travel Community (MTC) terkait pelaksanaan Ngalam Travel Mart (NTM) 2018 di Kota Malang, Rabu (29/8/2018)KOMPAS.com / Andi Hartik Konferensi pers oleh Malang Travel Community (MTC) terkait pelaksanaan Ngalam Travel Mart (NTM) 2018 di Kota Malang, Rabu (29/8/2018)

Kegiatan itu akan berlangsung selama tiga hari dan akan mengunjungi Kampung Warna - warni, Kampung Tridi dan Kampung Keramik Dinoyo, Kota Malang.

Setelah itu, para agen wisata itu akan diajak ke Desa Wisata Gubuk Klakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Di desa itu, para agen wisata akan menginap di 80 rumah warga. 

Setelah itu, para agen akan diajak untuk melihat potensi wisata yang ada di lokasi tersebut. Diantaranya ada river tubbing Sungai Amprong, petik apel dan wisata edukasi perah susu sapi.

"Di Malang, selama ini yang menjadi ikon adalah Bromo dan Kota Batu. Dengan ini kita akan kembangkan lagi ke wisata tematik dan desa wisata untuk menambah pilihan alternatif wisata. Memunculkan yang tersembunyi dan berpotensi," katanya.

Semua lokasi wisata yang akan dikunjungi dalam event tersebut merupakan lokasi wisata yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com