Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Tren Wisata Turis Indonesia Tahun 2019

Kompas.com - 18/11/2018, 11:39 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Berwisata baik dalam atau luar negeri rasanya kini sudah menjadi sebuah keharusan untuk orang Indonesia.

Senior PR Manager South APAC, Booking.com, Jaime de Silva memprediksi tren wisata turis Indonesia di tahun mendatang.

“Untuk tren wisata, di tahun ini banyak orang Indonesia memilih destinasi yang memiliki pengalaman kulinernya. Kami juga melihat tren ini akan terus berjalan sampai tahun 2019,” kata Jaime saat ditemui di acara Booking Pop-Up Food Stall di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (16/11/2018).

Berdasarkan survei “Taste of Travel” Booking.com yang dirilis pada tahun 2018, 73 persen wisatawan Indonesia telah merencanakan perjalanan khusus untuk wisata kuliner.

Sementara itu, 69 persen ingin mencicipi makanan dan minuman di destinasi tersebut.

Selain itu, lanjut Jaime, diprediksikan pula wisatawan Indonesia ingin melakukan perjalanan yang lebih jauh. Tidak hanya destinasi di luar negeri, tetapi juga destinasi dalam negeri.

“Kurang lebih dua tahun ini destinasi yang masih menjadi tujuan orang Indonesia di Asia yang masih merajai itu Jepang, Korea Selatan, Thailand. Tren ini ada sejak dua tahun lalu, tapi masih akan berlanjut hingga tahun depan,” kata dia.

Salah satu destinasi yang menjadi rekomendasi dari Booking.com untuk wisatawan Indonesia adalah Kepulauan Fiji.

Destinasi wisata ini cocok sebagai tempat berlibur keluarga atau pun liburan romantis bersama pasangan.

Kabar baiknya, wisatawan asal Indonesia yang ingin berkunjung ke Kepulauan Fiji tak akan kesulitan karena bebas visa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com