Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tunanetra Jadi Pramusaji Restoran di Hotel...

Kompas.com - 27/11/2018, 22:06 WIB
Silvita Agmasari,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Esa (28) tuna netra pengajar di Yayasan Mitra Netra memberi instruksi sebelum memasuki ruang makan di Fairmont Jakarta. Beberapa terlihat berbaris sambil memegang pundak rekan di depannya.

"Pegang pundak saya, seperti main kereta-keretaan. Di dalam akan gelap sekali, saya akan membantu untuk membawa teman-teman ke kursi dan meja makan. Di sana saya juga akan mebimbing untuk cara makannya," kata Esa ditemui di acara jumpa pers Dining in The Dark, Fairmont Jakarta, Selasa (27/11/2018). 

Saya bersama rekan wartawan lainnya mengikuti instruksi Esa. Ini kali pertama kami mencoba makan tanpa cahaya sama sekali. Ini juga kali pertama Esa membimbing orang lain untuk bersantap dalam kegelapan total.

Kesempatan langka bersantap dalam kegelapan, dibimbing teman-teman penyandang tuna netra kami rasakan di Fairmont Jakarta yang bekerja sama dengan Yayasan Mitra Netra.

Ada enam orang penyandang tuna netra, termasuk Esa yang masing-masing membantu empat orang wartawan. Ini juga menjadi latihan untuk acara Dining in The Dark digelar resmi Senin (3/12/2018).

"Kami latihan tiga kali selama dua minggu ini. Sebelumnya saya belum pernah untuk membantu makan di kegelapan, tetapi pernah untuk masuk blind room. Membantu orang merasakan barang-barang, seperti tuna netra merasakan barang," cerita Esa.

Sampai di ruang makan yang gelap gulita, kami diantar Esa untuk duduk di bangku masing-masing. Ia kemudian menjelaskan letak piring, gelas, serbet, dan makanan di meja kami.

Kami meraba semuanya sesuai instruksi Esa. Ketika momen bersantap dimulai, ada peserta yang memilih untuk berbicara, mengobrol tentang pengalamannya, ada yang memilih untuk diam.

Saya dan tiga rekan lainnya yang duduk semeja memilih makan dengan khusyuk. Mengandalkan indra lain selain penglihatan. Meraba setiap sudut alat makan, menggunakan jari untuk tahu batasan air minum di gelas, dan membantu mengetahui jenis makanan yang kami santap.

"Bagaimana rasanya makan di kegelapan?" kata Esa selesai kami makan.

Selain gugup takut menyenggol alat makan dan jatuh, makan dalam kegelapan ternyata memberi pengalaman yang berbeda.

Ketika tidak melihat makanan, otomatis yang diandalkan adalah indra peraba, peciuman, dan perasa.

Saya fokus mengunyah. Mencari tahu apa yang disantap. Setiap kunyahan mengeluarkan rasa dan aroma yang familiar dari bumbu masakan, serta tekstur makanan. Semua jadi lebih terasa dibanding bersantap dengan cahaya normal.

Lebih dari itu, bersantap dalam kegelapan juga memberi rasa syukur. Setiap kunyahan jadi lebih dirasakan dan menyadarkan bahwa masih hidup dan sehat untuk bersantap dengan normal.

Dalam gelap saya juga bersyukur ada suara Esa yang tenang dan membimbing kami semua, untuk sampai ke luar ruang makan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com