Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertolongan Pertama Jika Sakit saat "Traveling"

Kompas.com - 31/12/2018, 17:12 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sakit ketika bepergian jelas pengalaman yang tidak diinginkan. Namun ada kalanya pertahanan tubuh menjadi lemah ketika bepergian. Khususnya saat musim pancaroba, atau bepergian ke negara dengan suhu ekstrem.

Ahli gastroenterologi (bidang pencernaan) Roshini Rajapaksa mengatakan sakit kepala, otot ngilu, sakit perut, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan menjadi penanda bahwa tubuh akan sakit. Biasanya sakit flu atau demam.

Langkah pertama yang harus dilakukan menurut Rajapaksa adalah menjaga cairan tubuh dengan cara banyak minum air, mengindari alkohol, dan menghindari berjemur di matahari. Banyak minum dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh.

"Tidur sangat penting. Tidak ada salahnya mengeluarkan uang untuk menyewa rental film, Anda dapat beristirahat di sana sebentar," kata  Rajapaksa.

Baca juga: Tips Memilih Barang Traveling saat Musim Hujan

 

Jika punya bujet lebih sewalah hotel untuk beristirahat seharian penuh. Singkirkan jadwal perjalanan Anda seharian untuk memulihkan tubuh.

Area Medical Director di MedExpreess, Craig Weeb menyarankan untuk memanfaatkan air panas di kamar hotel.  Berendam di air hangat, minum teh hangat, kemudian istirahat juga berguna untuk memulihkan kondisi tubuh.

Kalau semua langkah tersebut masih tak berguna, keduanya menyarankan untuk mencari bantuan tenaga medis profesional. Jika di luar negeri Weeb menyarankan untuk minta bantuan concierge hotel untuk dihubungkan dengan dokter lokal.

"Kalau Anda menginap di hotel atau resor, mereka biasanya punya dokter sendiri yang dapat memberi Anda obat agar kondisi tubuh lebih baik," jelas Rajapaksa.

Baca juga: Tips Mencuci Pakaian Sendiri Selama Traveling

Soal makanan, Rajapaksa menyarankan untuk menghindari makanan cepat saji, makanan dengan produk susu, dan makanan mentah. Mintalah pasta, sup, atau nasi putih yang baik dikonsumsi saat sakit.

Apabila ada keinginan untuk pulang ketika sakit, khususnya menggunakan pesawat baiknya dihindari.

"Apabila Anda sakit, terbang dengan pesawat akan membuat lebih parah," jelas Rajapaksa.

Tekanan di pesawat akan membuat gejala sakit bertambah parah dan beresiko menularkan penyakit pada pejalan lainnya. Sarannya pulihkan tubuh terlebih dahulu dan rutin menyantap makanan dengan probiotik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh bagi para pejalan lain.    

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

Travel Update
Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Travel Tips
Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Travel Update
 Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Travel Update
Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Jalan Jalan
Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Travel Tips
Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Travel Update
Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Travel Update
Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Travel Update
Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Travel Update
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Travel Update
Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com