Sore itu saya tidak bawa kamera dan handphone juga sedang lowbat sehingga saya tidak mengabadikannya bunga itu. Saya terus penasaran tentang keberadaan bunga langka tersebut.
Rabu pagi (2/1/2019), saya diantar oleh Karolus Hardiyanto Abu untuk mengabadikan keberadaan bunga edelweis di lereng bukit Kampung Wajur. Akhirnya, rasa penasaran saya terpenuhi dengan mengabadikannya melalui kamera.
Rabu pagi itu, saya bersama istri, Andreas Mariano Makur serta Yohanes Jubilian Dahu Ndolu kembali ke Kota Waelengga setelah merayakan tutup tahun 2018 dan buka tahun 2019 di Kampung Wajur bersama dengan keluarga besar Suku Besi dan Suku Puntu.
Mathias Dandung, Simon dan Aloysius Angkap kepada Kompas.com menjelaskan, selama ini mereka tidak mengetahui nama bunga itu yang tumbuh liar di lereng-lereng Bukit Wajur.
“Kami baru mengetahui nama bunga itu dari wartawan Kompas.com yang secara tak terduga melihatnya di lereng-lereng bukit tersebut. Bahkan seluruh warga Kampung Wajur tidak mengetahui nama bunga tersebut. Kami berterima kasih atas informasi ini supaya kami menjaga dan melindungi keberadaan bunga tersebut,” katanya.
Kemudian, Rabu pagi, kami sekeluarga bersama dengan Gregorius Dahu sekeluarga kembali ke Kota Waelengga, Kelurahan Watunggene, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur serta sebagian ke kampung Melo, Kecamatan Mbeliling dan ke Kota Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur karena liburan sudah berakhir dan sebagiannya harus masuk kantor, 3 Januari 2019.