Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Marco Polo Membawa Pasta dari China?

Kompas.com - 22/01/2019, 15:50 WIB
Vitorio Mantalean,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Coba Anda bayangkan mi dan kuetiau. Lalu, bandingkan perawakan keduanya dengan spageti dan fetucini.

Selintas, terdapat kemiripan rupa antara mi dengan spageti serta kuetiau dengan fetucini. Lantas, adakah hubungan di antara keduanya?

Dari mitos yang beredar, kemiripan antara “pasta” dari China dan Italia tersebut disebabkan oleh perjalanan Marco Polo. Ditengarai, Polo-lah orang yang memperkenalkan pasta ke Italia usai berkelana ke China.

 Baca juga: 5 Etika Bersantap Masyarakat Tionghoa yang Perlu Anda Perhatikan

Polo yang berasal dari Venesia memang pernah melakukan perjalanan ke China ketika negeri tersebut dikuasai oleh Dinasti Yuan (1271-1368). Kisah perjalanan Polo termaktub dalam kroniknya berjudul Oriente Poliano.

Dalam salah satu kisahnya dalam kronik tersebut, Polo bercerita soal “pohon pasta” yang ia temui di China. Pohon tersebut menghasilkan buah dan biji yang kemudian diolah menjadi makanan sejenis “pasta”.

Ketika menggambarkan makanan tersebut, Polo tampak “mengacu pada makaroni atau sejenis pasta (beberapa terjemahan menyebut lasagna)”, sebagaimana dikutip dari The New York Times dalam artikelnya “The Polo Pasta Myths”.

Cara Polo menggambarkan makanan sejenis pasta yang ia saksikan di China mengindikasikan bahwa ia telah mengenal pasta sebelum ia tiba di sana.

Baca juga: 5 Fakta Tentang Pasta yang Mungkin Anda Tidak Tahu

Dengan demikian, anggapan jika pasta dikenalkan Marco Polo ke orang-orang Italia usai berkelana ke China menjadi kurang masuk akal karena minimnya fakta historis.

Sebaliknya, anggapan bahwa pasta ditemukan oleh orang-orang Italia lalu dikenalkan Marco Polo di China pun sama sekali tak berdasar. Sebab, hasil penelitian arkeologis pada 2002 telah menemukan fakta bahwa makanan sejenis mi telah dikonsumsi oleh bangsa Tionghoa sejak 4.000 tahun silam.

Mi tertua yang pernah ditemukan itu mengendap di sebuah mangkuk gerabah pada situs ekskavasi Qijia (2400-1900 SM) di tepi Sungai Yangtze. Menurut laporan BBC pada 2005, mi tersebut diperkirakan dibuat langsung dari tanaman gandum endemik China, bukan tepung gandum.

Penemuan tersebut mengindikasikan bahwa kemungkinan besar mi pertama kali ditemukan di China. Meski begitu, bukan berarti mi, yang ditemukan bangsa China, menginspirasi terciptanya spageti di Italia.

Boleh jadi, tidak ada sangkut paut antara pasta Italia dan China. Kedua bangsa mungkin menemukan pastanya masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com