Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Malam di Marriott Siem Reap Resort, Hotel Mewah ala Pebisnis Kamboja

Kompas.com - 07/03/2019, 15:15 WIB
Sherly Puspita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Membuka kamar tipe Suite Courtyard King di Marriott Siem Reap Resort, Kamboja, menciptakan kesan pertama yang sangat menyenangkan bagi Kompas.com. Saat pintu dibuka, tampak ruang keluarga dengan ukuran cukup luas lengkap dengan sofa nyaman dan televisi berlayar 43 inci di bagian depannya.

Pada bagian kiri pintu utama terdapat kamar mandi dengan ukuran medium yang bukan merupakan kamar mandi utama di kamar ini.

Di samping ruang keluarga tersedia mini bar dan ruang kerja dengan gaya minimalis namun sangat artistik. Meja kerja diletakkan menghadap kaca lebar yang menampilkan pemandangan kolam renang hotel.

Baca juga: Menjelajahi Siem Reap demi Keindahan Sunrise Angkor Wat

Kemudian kamar tidur berada di ruangan lain di luar ruang keluarga. Tempat tidur tipe super king diletakkan di sana lengkap dengan berbagai fasilitasnya seperti televisi, meja, sofa, dan lampu tidur.

Ruang kerja di salah satu kamar Marriot Siem Reap Resort, Kamboja.Kompas.com/SHERLY PUSPITA Ruang kerja di salah satu kamar Marriot Siem Reap Resort, Kamboja.

Kamar mandi utama dapat terlihat jelas melalui kaca besar tembus pandang di kamar tidur. Ukuran kamar mandi sangat luas dan dilengkapi dengan bathub dan perlengkapan mandi lainya.

Kamar tersebut memiliki luas 80 meter persegi. Lenen, pihak management hotel mengatakan, biasanya kamar ini digunakan oleh pebisnis yang ingin menggelar pertemuan di ruang rapat hotel atau tengah menjalankan bisnis di Siem Reap.

“Hotel ini letaknya tak jauh dari Bandara Internasional Siem Reap. Jadi sangat cocok digunakan sebagai tempat singgah pebisnis. Kamar ini juga memiliki fasilitas sangat lengkap sehingga mengakomodasi semua hal yang diperlukan pebisnis di Kamboja. Namun biasanya ada juga keluarga yang menyewa kamar tipe ini,” kata Lenen.

Kompas.com berkesempatan menikmati bermalam di hotel mewah ini selama 3 malam.

Sajian menu khas Asia

Tak hanya kamar, Kompas.com juga berkesempatan menikmati sajian makanan khas Asia di Lok Lak Restoran yang terletak di lantai satu hotel. Restoran ini buka selama 24 jam.

Di tempat ini kami dengan mudah menemukan nasi beserta lauk pauk khas Asia yang bercita rasa tinggi. Di restoran ini kami juga menemukan beraneka sambal khas Asia yang sangat cocok dengan lidah orang Indonesia.

Menu andalan restoran ini adalah lok lak. Lok lak merupakan sajian daging sapi yang ditumis dengan kecap dan aneka rempah khas Kamboja. Cara memasaknya mirip dengan menu sapi kecap.

Baca juga: Memasak dan Mencicipi “Lok Lak”, Sapi Kecap ala Kamboja

Lok lak biasa dinikmati dengan saus encer yang terbuat dari air lemon, lada hitam, dan garam. Lok lak biasa dinikmati dengan nasi putih hangat dan berbagai macam sayur segar. Sangat nikmat.

Namun bagi Anda yang lebih gemar menyantap makanan khas barat, jangan khawatir. Karena selain makanan Asia, restoran ini juga menyediakan beragam makanan barat yang tak kalah nikmat.

Makanan juga tak melulu dapat kami nikmati di restoran. Hotel ini juga menyediakan upper deck yang menampilkan pemandangan kota Siem Reap. Di sana kami menikmati matahari terbenam sambil menikmati makanan dan minuman ringan khas Kamboja.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com