MAUMERE, KOMPAS.com - Satu-satunya destinasi wisata yang menghadirkan pemandangan sama-sama eksotis adalah bebukitan dan lautan di Tanjung Kajuwulu.
Berada di Desa Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Tanjung Kajuwulu menjadi destinasi yang paling diminati oleh hampir kebanyakan penduduk setempat dan wisatawan mancanegara.
Jarak tempuh dari kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka ke Tanjung Kajuwulu adalah 20-30 menit baik dengan kendaraan bermotor maupun roda empat.
Baca juga: Pesona Pantai Ogor Paret di Maumere Flores yang Memanjakan Mata
Saat yang paling tepat untuk menikmati keindahan Kajuwulu adalah pada saat matahari terbit dan terbenam. Fajar yang merekah pada pagi hari dan terbenam pada senja, senantiasa menghadirkan ketenteraman hati jika berada di Kajuwulu.
Udara di sini memang segar, khas dan tentunya paling asli. Hening dan hanya terdengar keriap gelombang nan landai pecah di pasir putih. Sejauh mata memandang laut tampak kemilau. Ombak yang begemuruh pun terus menyapu tepian pantai.
Baca juga: 6 Tips Berkunjung ke Krokoh, Pantai Paling Timur di Yogyakarta
Terang dan tak tampak sampah. Suasana bersih memang sudah nampak sejak kita berada di jalan utama trans utara Flores. Rumput-rumput menghijau di dinding-dinding bantaran bukit menambahkan isyarat hati untuk tak cepat-cepat bergegas dari Kajuwulu.
Chen Bareskim, seorang pemandu wisata (guide) asal Maumere yang kebetulan mengantar wisatawan mengungkapkan pesona Kajuwulu memang tak ada duanya. Semua pengunjung yang datang seolah terpukau dan umumnya seperti lupa untuk bising.
Baca juga: Berlibur ke NTT, Jangan Lupa ke Atambua!
"Spot di Kajuwulu memang sempurna. Dengan latar laut juga bebukitan selalu saja memberi kesan yang unik. Yang paling unik tentu biru kemilau laut Flores jika dipotret dari tangga-tangga menuju lopo dan pantai. Wisatawan sangat betah berada di sini," ungkap Chen kepada Kompas.com, Minggu (7/4/2019).
Servasius Mau selaku Kepala Desa Magepanda yang saya jumpai menjelaskan Tanjung Kajuwulu ikut melengkapi kesempurnaan Desa Magepanda.
“Desa kami memang selalu ramai dikunjungi wisatawan. Uniknya ketika tiba di sini, mereka terpukau dan seperti asyik sendiri memandang kebesaran Sang Pencipta. Kami lagi dalam proses pembahasan bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka untuk pembahasan pengelolaan destinasi wisata ini. Rencananya dengan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)," kata Servas kepada Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.