Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Cabya, "Nenek Moyang" Cabai di Nusantara

Kompas.com - 12/06/2019, 22:09 WIB
Sherly Puspita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Cabai yang selama ini jadi salah satu bahan utama pencipta rasa pedas tersebut berasal dari tanaman genus Capsicum. Cabai memiliki berbagai jenis di antaranya cabai rawit (Capsicum frutescens), cabai merah dan cabai keriting (Capsicum annum L) serta cabai hijau (Capsicum annum var. annuum).

Namun tahukah kamu, pada zaman dahulu yang disebut sebagai cabai di Nusantara bukanlah cabai seperti yang kita kenal sekarang. Bukan hanya namanya yang berbeda, bentuk dan jenis tanaman cabai pada saat itu juga sangatlah berbeda.

Sejarawan kuliner, Fadly Rahman mengatakan, pada saat itu yang disebut sebagai cabai adalah tanaman bernama cabya.

“Merujuk pada Kamus Jawa Kuna - Indonesia dari Zoetmulder dan Robson (1997) serta riset arkeologis Timbul Haryono dalam Inventarisasi Makanan dan Minuman dalam Sumber-Sumber Arkeologi Tertulis (1997), kata cabya telah disebut-sebut dalam beberapa prasasti dan naskah kuna di Jawa dari abad ke-10 M,” ujar Fadly.

Ilustrasi cabai jawaSHUTTERSTOCK/WASANAJAI Ilustrasi cabai jawa

Fadly melanjutkan, cabya sendiri merujuk kepada Piper retrofractum vahl, jenis tanaman dari genus lada dan sirih-sirihan yang punya sifat sebagai rempah pemedas untuk mengolah makanan.

Bentuk cabya memang mirip cabai, memiliki warna hijau ketika muda, dan berwarna kemerahan ketika matang. Namun berbeda dengan cabai pada umumnya yang memiliki permukaan yang licin, cabya memiliki tekstur berbintik yang unik.

“Mengingat pada masa kuno tanaman ini banyak tumbuh di wilayah Jawa, pada masa lalu orang-orang Jawa menyebutnya cabya atau cabe jawa atau lombok,” kata dia.

Baca juga: Begini Cara Ilmuwan Mengukur Pedasnya Cabai

Namun lambat laun pamor tanaman cabya di Nusantara meredup dan digantikan oleh tanaman Capsicum yang kita kenal sebagai cabai saat ini. Alhasil cabya kini masuk dalam kategori tanaman langka dan pemanfaatannya di Jawa bergeser sebatas sebagai herbal atau sebagai bahan jamu saja.

Cabya atau cabai jawa kini dikenal sebagai salah satu bahan pembuatan jamu yang dipercaya dapat menyembuhkan demam, beri-beri, anemia, sakit kepala, dan penyakit lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com