Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Rumput Laut Hinga Mbeta yang Langka Khas Flores Rongga

Kompas.com - 01/11/2019, 06:02 WIB
Markus Makur,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Mari jelajahi Pantai Selatan dari Kelurahan Watunggene sampai di Kelurahan Tanahrata, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur.

Tak ketinggalan sambil menikmati hidangan "Hinga Mbeta" atau rumput laut yang dimasak warga setempat.

Baca juga: Menarilah Bersama Penari Enu Deng Lipa Songke Manggarai Timur

Sepanjang Pantai Selatan mulai dari Mabaruju hingga Nangarawa terdapat rumput laut atau hinga mbeta. Hinga mbeta merupakan bahasa etnis Rongga untuk menyebut rumput laut.

Bagi wisatawan mancanegara dan nusantara yang ingin berwisata di pantai selatan Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur, sebaiknya merasakan dan menikmati hidangan makanan lokal khas warga setempat.

Salah satu dari sekian makanan lokal yang dimasak oleh warga setempat adalah hinga mbeta yang diambil dari laut selatan di Manggarai Timur.

Bagi etnik Rongga rumput laut disebut dengan bahasa lokal dari masyarakat itu dengan sebutan "Hinga Mbeta". Etnik ini sebagian besar mendiami wilayah selatan Kecamatan Kota Komba.

Etnik ini mendiami wilayah selatan sejak ribuan tahun yang lalu dan hingga saat ini berdasarkan laporan penduduk Kecamatan Kota Komba tahun 2011 jumlah penduduknya hanya 8.000 jiwa.

Dalam bahasa Rongga, Hinga berarti belinga dan Mbeta berarti putus. Hinga Mbeta dapat diartikan sebagai telinga yang putus.

Ini merupakan cara orang etnis Rongga untuk membahasakan bahwa betapa nikmatnya rumput laut atau hinga mbeta sesudah dihidangkan.

Dari penuturan tokoh adat suku Motu, Antonius Lajo, konon rumput laut itu sudah dimanfaatkan sejak lama oleh masyarakat etnik Rongga.

Namun, kala itu mereka belum memberikan nama pada rumput laut itu. Suatu hari, kisah Lajo, ada beberapa orang yang pergi ke pantai untuk mencari rumput laut.

Setelah dikumpulkan, mereka pun langsung mengolahya dan ditaburi cabai lombok yang sudah diolah.

"Mereka taruh lomboknya banyak. Nah, saat mereka mencicipi rumput laut yang sudah diolah, apalagi dengan lombok ini, seseorang di antara mereka bilang begini, 'Hinga Mbeta e..' (telinga putus e), jadi dari situlah nama Hinga Mbeta diberikan dan mulai berkembang sampai saat ini," ujar Antonius, kepada Kompas.com, Rabu (16/10/2019).

Baca juga: Mencari Kopi Manggarai di La Bajo Flores Coffee...

Lajo menjelaskan Hinga Mbeta tidak tumbuh setiap bulan. Jika ingin mencicipi lezatnya Hinga Mbeta, maka masyarakat setempat wajib ke laut pada bulan September setiap tahun hingga awal bulan Februari tahun berikutnya.

Untuk 2019 ini, wisatawan bisa menikmati hidangan hinga mbeta dari September hingga Februari 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com