Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Icip-icip Makanan Khas Papua, Keladi Tumbuk

Kompas.com - 03/12/2019, 17:02 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanah Papua mempunyai bayak kuliner lezat, salah satunya adalah keladi tumbuk.

Kompas.com berkesempatan mencicip seporsi keladi tumbu khas Biak, Papua, saat menyambangi acara Ragam Budaya Papua di Plaza Sarinah, mulai 18 November-18 Desember 2019.

Adalah Martince atau akrab disebut Mama Tien yang menjajakan keladi tumbuk.

Baca juga: Makanan Papua Dijual di Sarinah Sampai Pertengahan Desember, Yuk Cicip

Mama Tien menyajikan sepiring keladi tumbuk dengan sayur pakis lodeh, ikan suir asap, dan sambal.

"Ini keladi tumbuk, atau talas rebus yang ditumbuk. Lalu ini sayur pakis dilodeh dengan jamur putih. Dan ini ikan suir asap, pakai baby tuna. Dicoba dulu," ujar Mama Tien.

Penampakan sepiring makanan khas Papua ini cukup berbeda. Keladi tumbuk yang berbentuk persegi sudah agak hancur. Di atasnya tersiram sayur dan kuah santan, serta ikan suir di pinggirnya.

Baca juga: Istimewanya Noken, Tas Asal Papua yang Terbuat dari Serat Kayu

Saat dicicip, ternyata rasanya cukup nikmat.

Perpaduan rasa tawar dari keladi tumbuk, sedikit rasa asap dan pedas dari ikan suir, gurihnya sayur pakis lodeh, dan asamnya sambal ternyata menciptakan rasa yang unik.

Keladi tumbuknya memiliki tekstur layaknya bubur bayi, lembut dengan rasa yang tawar. Sementara ikan suirnya memiliki rasa asap tidak terlalu kuat.

Baca juga: 4 Jenis Olahan Sagu dari Raja Ampat, Papua. Bukan Cuma Papeda

Tekstur ikan pun lembut karena yang digunakan ikan tuna, bukan ikan cakalang yang biasanya lebih keras.

Mama Tien saat mengambil seporsi keladi tumbuk Mama Tien saat mengambil seporsi keladi tumbuk
Mama Tien yang sudah pindah ke Jakarta dari Papua sejak tahun 1996 silam mengaku memang suka memasak makanan khas Papua.

Di mes Papua yang ada di Tanah Abang, ia sering memasak untuk berbagai pesanan.

Baca juga: Menikmati Senja di Kaimana Papua Seperti Jokowi dan Iriana

Khusus untuk acara ini, Mama Tien sudah berjualan kuliner khas Papua sejak 18 Desember lalu. Setiap hari ia ada di sana, dan biasanya makanan selalu habis setiap hari.

"Ramai sekali, selalu habis. Nanti jam 7 sampai 8 malam pasti habis, banyak orang Papua yang ke sini," katanya.

Bagi kamu yang ingin mencoba makanan khas Papua ala Mama Tien, bisa berkunjung ke Plaza Sarinah, Lantai UG.

Baca juga: Mencoba Udang Selingkuh, Hidangan Andalan Papua dari Lembah Baliem

Acaranya dibuka sesuai dengan jam operasional Plaza Sarinah. Namun, agar tak kehabisan, tidak ada salahnya kamu datang lebih awal.

Seporsi keladi tumbuk ini dijual dengan harga berkisar Rp 15.000-Rp 20.000 saja, tergantung ukuran keladi tumbuk yang diinginkan pembeli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com