TANJUNGPINANG, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Tanjungpinang memutuskan untuk menunda penyelenggaraan Festival Pulau Penyengat (FPP) 2020 yang seharusnya digelar 19-21 Maret 2020 mendatang.
Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, 12 Tempat Wisata di Bandung Berikut Ditutup
Hal ini dikarenakan kekhawatiran akan penyebaran virus corona ( Covid-19 ) terjadi pada event tahunan ini.
"Penundaan festival di Pulau Penyengat yang dijadwalkan akan berlangsung selama tiga hari ini atas arahan Wali Kota Tanjungpinang untuk meniadakan kegiatan-kegiatan mengumpulkan khalayak ramai di tengah penyebaran covid-19 secara global," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tanjungpinang, Surjadi, Sabtu (14/3/2020).
Baca juga: Batik Gonggong, Ciri Khas Tanjungpinang dengan Sentuhan Pekalongan
Surjadi mengaku penundaan ini dilakukan sampai batas waktu yang tidak ditentukan atau sambil menunggu perkembangan wabah virus corona ini.
Baca juga: Berikut Perbedaan Lockdown dan Status KLB Virus Corona
"Kami berkomitmen untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat. Jadi, penyelenggaraan FPP menunggu sampai keadaan benar-benar kondusif," jelas Surjadi.
Kegiatan FPP ini, kata Surjadi merupakan kolaborasi dengan beberapa unit kerja, seperti Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB), dan Kantor Bahasa yang merupakan instansi di bawah kementerian pendidikan dan kebudayaan.
Menteri pendidikan pun sudah mengeluarkan instruksi nomor 35492/A.A5/HK/2020 tentang pencegahan penyebaran virus corona yang menyebutkan agar menunda penyelenggaraan acara yang melibatkan banyak orang.
"Karena di bawah kemendikbud, beberapa unit kerja itu sudah menunda kegiatannya. Jadi, kami mengambil sikap yang sama," papar Surjadi.
Terkait calender of event yang sudah terjadwal, Surjadi mengaku akan dilakukan evaluasi kembali. Karena virus corona sudah menjadi masalah global. Tentu, kondisi ini tidak kita inginkan bersama.
Terkait pariwisata, Surjadi memastikan Kota Tanjungpinang tetap aman untuk dikunjungi. Penundaan festival ini, komitmen pihaknya terhadap pencegahan virus corona.
"Sambil melihat perkembangan ini, semua sektor harus saling sinergi untuk mencegah penularan covid-19," ucapnya
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana, Rustam menjelaskan ada beberapa pertimbangan wali kota terkait ditundanya penyelenggaraan FPP.
Pertama, kasus virus corona telah ditetapkan WHO sejak 2 hari lalu sebagai kejadian pandemi, wabah yang berkembang cepat dan menyebarluas di berbagai negara.
Baca juga: Pandemi Virus Corona, Bagaimana Indonesia Bersikap Hadapi Covid-19?
Kedua, adanya edaran dari berbagai kementerian untuk menunda berbagai event yang melibatkan massa dan kerumuman masyarakat dalam jumlah besar guna menghindari penularan virus corona.
"Jadi, keputusan ini, sebagai bentuk komitmen wali kota bahwa melindungi masyarakat adalah lebih penting daripada berbagai tujuan lainnya yang juga penting seperti, pertumbuhan ekonomi, pendapatan daerah dan sebagainya," ucap Rustam.
Keputusan penundaan penyelenggaraan FPP ditetapkan wali kota setelah mendengarkan masukan dan pertimbangan dari wakil wali kota, para asisten, dan para kepala OPD dalam rapat OPD.
Sebelumnya, Festival Pulau Penyengat yang bertemakan “Warisan Kebesaran Engku Puteri Raja Hamidah” akan menyajikan beragam pagelaran seni dan budaya Melayu.
Pagelaran tersebut di antaranya pameran dan sendratari warisan kebesaran Engku Puteri, pentas seni, tari zapin Melayu, fashion show, seminar cagar budaya, dan makyong keke.
Ada pula permainan tradisonal Melayu seperti lomba pangkak gasing, perahu jong, lomba membaca Gurindam IX, dan ilustrasi cagar budaya.
Baca juga: Panduan Lengkap Menghadapi Wabah Virus Corona
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.