Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Taman Nasional Komodo, Bakal Ada Pembatasan Pengunjung

Kompas.com - 18/06/2020, 13:15 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F.

Editor

KUPANG, KOMPAS.com - Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) siap melakukan pembatasan pengunjung yang berwisata di kawasan wisata Taman Nasional Komodo selama penerapan tatanan normal baru untuk mengantisipasi penyebaran virus corona jenis baru (Covid-19).

"Saat ini, kita sudah siapkan. Nanti jika kawasan TN Komodo sudah dibuka maka skema pembatasan pengunjung ini akan segera diterapkan," kata Kepala Tata Usaha (KTU) Balai TNK, Dwi Putro Sugiarto kepada Antara, ketika dihubungi dari Kupang, NTT, Rabu (17/6/2020.

Baca juga: Wisata ke TN Komodo Saat New Normal? Ini Syarat Surat yang Perlu Dibawa

Ia mengatakan bahwa saat ini kawasan wisata Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat masih dalam status ditutup untuk sementara oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Penutupan akses masuk ke kawasan itu sendiri belum diketahui akan berlaku sampai kapan. Namun, kata Dwi, jika sudah dinyatakan dibuka maka pihaknya sudah siap dengan penerapan jaga jarak bagi wisatawan.

Ilustrasi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Komodo menggunakan kartu anggota tahunan seharga Rp 14 juta per tahunSHUTTERSTOCK/MO WU Ilustrasi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Komodo menggunakan kartu anggota tahunan seharga Rp 14 juta per tahun

Dwi mengatakan bahwa penerapan skema pembatasan pengunjung masuk ke kawasan wisata itu juga akan dilakukan secara bertahap. Hal ini karena diperlukan adaptasi bagi seluruh staf Balai Taman Nasional Komodo yang bekerja di lapangan.

"Sehingga tidak ada kebingungan bagi seluruh staf BTN Komodo dalam menerapkan SOP saat normal baru di tengah pandemi Covid-19 ini," tutur dia.

Baca juga: Byur! Asyiknya Berenang Bersama Manta di Perairan Komodo

Ia mengatakan secara teknis pengaturan skema di lapangan sendiri akan diatur per bagian. Misalnya di Loh Liang berapa banyak wisatawan, kemudian di Loh Buaya Pulau Komodo berapa banyak wisatawan, sehingga tak menimbulkan penumpukan.

Dalam rencananya perlokasi wisata standarnya 20 sampai 50 persen dari kapasitas jumlah wisatawan. Namun, kata dia, nanti akan dipastikan lagi berapa jumlahnya.

"Tetapi pastinya akan ada pembatasan-pembatasan bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata TN Komodo," ujar dia.

Sementara itu untuk wisatawan yang melakukan diving atau menyelam, ujar Dwi, juga akan dilakukan pembatasan kuota yang tersebar di empat spot diving.

"Empat spot diving itu antara lain di Gililawa, Tatawa, Batu Bolong dan Sebayur," ujar dia. (Kornelis Kaha/Subagyo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com