Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Keraton Buton, Wisata Andalan di Kota Baubau

Kompas.com - 27/01/2021, 10:37 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), menyebutkan kawasan Benteng Keraton Buton merupakan salah satu tempat wisata andalan di sana.

Oleh karena itu, dilansir dari Antara, Benteng Keraton Buton harus dipertahankan karena menjadi perhatian dengan kelengkapan masterplan untuk 20 tahun ke depan.

"Masterplan benteng keraton akan menjadi landasan untuk diikuti. Dan masterplan itu pendekatannya adalah kita dudukan pendekatan wisata budaya," kata Kadis Pariwisata Kota Baubau, Ali Arham di Baubau, Selasa (26/1/2021).

Baca juga: Mengikuti Napak Tilas Aru Palaka Menuju Tanah Buton

Ali mengatakan, pada dasarnya, wisata budaya memiliki dua sifat, kebendaan dan non-kebendaan.

Dia mengatakan, wisata aspek kebendaan yang akan diangkat nanti itu beberapa peninggalan situs yang ada antara lain makam, masjid, tiang bendera, gua, hingga tempat pelantikan raja/sultan.

Kemudian, lanjut dia, untuk non kebendaan nantinya akan dihidupkan juga--salah satunya setiap tahun akan ada pesona tentang "kabanti", pesona tentang "maludhu", pesona tentang "pekande-kandea", kemudian ada beragam permainan rakyat.

"Itu semuanya nanti akan menghiasi kawasan ini menjadi kawasan yang terangkat kembali," katanya.

 

Baca juga: Pantai Eksotis di Halaman Rumah Warga Buton

Pada sisi kawasan parkir bagi pengunjung, katanya pula, selain pihaknya akan menyiapkan halaman parkir roda dua dan roda empat, juga kendaraan khusus untuk melayani tamu berkeliling dalam benteng.

Selain itu, untuk menggenjot tempat wisata itu menjadi perhatian banyak orang baik domestik hingga mancanegara, ia membentuk dua kelompok yakni Kelompok Sadar wisata dan Kelompok Melai Peduli.

"Jadi kelompok ini tentu banyak hal mereka bicarakan, bagaimana kawasan-kawasan ini. Kalau seperti wisata benda dan non benda saya kira ini juga jualannya melalui media sosial yang ada, kita akan membuat hingga sampai keluar negeri," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com