Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengikuti Napak Tilas Aru Palaka Menuju Tanah Buton

Kompas.com - 21/11/2017, 14:10 WIB
Defriatno Neke

Penulis


BAUBAU, KOMPAS.com – Panasnya sinar matahari tak menyurutkan langkah beberapa pemuda yang menggunakan baju adat Bone, Sulawesi Selatan berjalan kaki menuju ke benteng Keraton Kesultanan Buton, Sulawesi Tenggara.

Iringan suara alat musik tradisional Sulawesi Selatan, yang begitu indah menemani langkah para bangsawan bugis dari Kabupaten Bone menuju ke dalam benteng Keraton Buton.

Rombongan yang dipimpin langsung Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone, Andi Promal Pawi yang disambut langsung oleh Wali Kota Baubau, AS Thamrin.

(Baca juga : Keunikan Masjid Wawoangi, Masjid Tertua di Pulau Buton)

Tak lama kemudian, acara penerimaan rombongan tersebut dilakukan secara adat dengan menampilkan tarian adat Bugis. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Napak Tilas Raja Bone Aru Palaka Menuju Tanah Buton.

Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, bersama Pemerintah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan kembali menggelar Napak Tilas Raja Bone Aru Palaka Menuju Tanah Buton, Senin (20/11/2017).

(Baca juga : Indahnya Alam dari Benteng Keraton Kesultanan Buton)

Dalam napak tilas tersebut turut serta Sultan Sepuh ke XIV Keraton Kesepuhan Cirebon, Pangeran Raja Adipati Arif Natadiningrat, yang juga merupakan Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton se-Nusantara.

“Ini tentunya harus dicontoh oleh daerah lain. Alhamdulillah, dengan diangkat napak tilas ini, itu antara Bone, Gowa dan Buton menjalin silahturahmi dan menjalin budaya terus menerus. Ini merupakan kekuatan bangsa dan negara kita,” kata Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton se-Nusantara, Pangeran Raja Adipati Arif Natadiningrat.

Ia menambahkan, dalam catatan sejarah, terdapat hubungan yang erat antara Kerajaan Bone dan Kerajaan Gowa dengan Kesultanan Buton.

Napak tilas selanjutnya mengunjungi makam Raja Gowa ke XIII, Karaeng Tunipasulu, yang berada di dalam benteng Keraton Kesultanan Buton.

Selanjutnya napak tilas dilanjutkan menuju ke goa persembunyian Aru Palaka dari kejaran pasukan Kerajaan Gowa, Sultan Hasanudin. Goa tersebut berada di sekitar luar benteng Keraton Kesultanan Buton.

Makam Raja Gowa ke XIII, karaeng Tunisapulu yang berada di dalam Benteng Keraton Kesultanan Buton DEFRIATNO NEKE/KOMPAS.COM Makam Raja Gowa ke XIII, karaeng Tunisapulu yang berada di dalam Benteng Keraton Kesultanan Buton
Berdasarkan sumber sejarah, perjalanan Raja Bone, Aru Palaka ini terjadi sejak 335 tahun yang lalu. Perjalanan ini terjadi saat ia belum menjadi raja tahun 1660 atau awal tahun 1661. Kedatangan Aru Palaka tersebut disambut Sultan Buton XI Sultan Malik Sirullah.

Wali Kota Baubau, AS Tamrin menyampaikan, napak tilas terdapat ikatan emosional serta kekerabatan yang begitu kental antara Baubau, Bone dan Gowa yang terjalin sejak dulu.

“Napak Tilas adalah kisah perjalanan Aru Palaka dari Bone ke Baubau. Adapun bukti peninggalan situs budaya yakni Goa Aru Palaka atau lebih dikenal Goa La Toondu,” ujar Thamrin.

Saat ini Napak Tilas Aru Palaka Menuju Tanah Buton sudah menjadi agenda rutin dilaksanakan setiap tahunnya. AS Thamrin berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda nasional nantinya.

********************

Mau paket wisata gratis ke Thailand bersama 1 (satu) orang teman? Ikuti kuis kerja sama Omega Hotel Management dan Kompas.com dalam CORDELA VACATION pada link INI. Hadiah sudah termasuk tiket pesawat (PP), penginapan, dan paket tur di Bangkok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com