KOMPAS.com – Pemandangan Gunung Gede Pangrango sempat terlihat cukup jelas dari Kemayoran pada Rabu (17/2/2021).
Hal tersebut terungkap melalui foto yang diunggah oleh seorang pengguna Instagram bernama Ari Wibisono lewat akun @wibisono.ari. Adapun, foto diambil pada pagi hari dari jembatan Kemayoran arah Gunung Sahari.
Baca juga: Gunung Gede Pangrango Terlihat dari Kemayoran, Pemprov DKI: Dampak Positif PSBB
Gunung Gede Pangrango merupakan sebuah gunung di Pulau Jawa, tepatnya di Provinsi Jawa Barat yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
Gunung tersebut merupakan salah satu yang kerap dikunjungi para sobat gunung yang hendak berkemah sambil melepas penat dari hiruk-pikuk perkotaan.
Namun selain menjadi salah satu gunung yang kerap didaki, Gunung Gede Pangrango juga memiliki sejumlah fakta menarik yang telah Kompas.com rangkum yakni sebagai berikut, Kamis (18/2/2021):
1. Peringkat pertama yang paling banyak dikunjungi
Gunung Gede Pangrango, dalam hal ini seluruh kawasan TNGGP, berhasil menduduki peringkat pertama dalam daftar 10 TN yang paling banyak dikunjungi sepanjang 2020.
Informasi tersebut diunggah oleh akun Instagram @ayoketamannasional yang dikelola Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Baca juga: 10 Taman Nasional dan Taman Wisata Alam dengan Kunjungan Terbanyak 2020
Posisi yang diraih TNGGP berhasil mengalahkan beberapa TN ternama seperti TN Bantimurung Bulusaraung, TN Bromo Tengger Semeru, TN Alas Purwo, bahkan TN Komodo.
2. Jalur pendakian masih ditutup
Saat ini, jalur pendakian Gunung Gede Pangrango masih ditutup sejak 1 Februari 2021. Rencananya, jalur akan dibuka pada 28 Februari.
Namun menurut akun Instagram @tn_gedepangrango, jika pada 1 Maret cuaca dalam keadaan buruk berdasarkan prakiraan Stasiun Meteorologi BMKG Citeko Bogor, maka jalur pendakian akan ditutup hingga informasi lebih lanjut.
3. Tempat rehabilitasi Owa Jawa
TNGGP adalah tempat pelestarian Owa Jawa, salah satu satwa endemik Indonesia yang terancam punah akibat banyaknya eksploitasi untuk dijadikan peliharaan, serta perusakan hutan.
Baca juga: 8 Tips Mendaki Gunung Gede Pangrango di Musim Hujan, Waspada Angin
Mengutip situs resmi TNGGP, mereka bekerja sama dengan Yayasan Owa Jawa, Conservation International Indonesia, dan Universitas Indonesia untuk menyelamatkan dan merehabilitasi Owa Jawa sejak 2006.